Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kamus Hadiah Ultah Freud dari Richard Sterba

  

RICHARD STERBA, 91, Psychoanalyst, is Dead. Itu adalah judul obituari yang diturunkan oleh The New York Times pada 26 Oktober 1989, hari Kamis. Dua hari sebelumnya, hari Selasa, Sterba meninggal. Obituari itu sendiri tak panjang, tapi titik-titik penting dalam kehidupan Sterba disinggung lengkap.

Walau begitu, ada satu hal sangat penting yang luput di dalamnya: Sterba adalah Bapak Kamus Psikoanalisis, dari tangannyalah kamus pertama Psikoanalisis lahir, meski tak pernah selesai dengan alasan yang juga tak benar-benar jelas. Keluputan itu bisa jadi karena di Amerika saat dia meninggal orang lebih mengenal dia sebagai seorang psikoanalis dan tak mengingat jasa awal dia sebagai pencipta kamus psikoanalisis, dan itu sangat masuk akal, karena Sterba adalah seorang dokter yang mengajar dan membuka praktik selama 50-an tahun di Amerika.

Kamus susunan Sterba sendiri memang bukanlah kamus lengkap dari A sampai Z, ia hanya sampai pada huruf G, dari mulai kata Abasie (abasia, gangguan koordinasi motorik yang menyebabkan kesulitan dalam berjalan), sampai kata Größenwahn (megalomania, delusi keagungan pada diri sendiri).

Kamus itu pertama-tama dipublikasikan secara berurutan dalam lima buklet dengan per  publikasinya berjumlah 25 halaman. Publikasi buklet pertama diperkirakan terbit 12 tahun sebelum publikasinya sebagai satu buku penuh. Pada saat publikasi kelima sudah meluncur, Freud hampir berusia 80 tahun, kemudian muncullah ide untuk menerbitkannya sebagai satu buku penuh sebagai “hadiah untuk ultah Freud yang ke-80”. Lahirlah kemudian Handworterbuch der Psychoanalyse yang memuat total 421 entri.

Freud, bukan hanya senang dengan ide itu, dia bahkan menuliskan satu kata pengantar ringkas yang kemudian juga tercatat dalam Edisi Standar-nya jilid XXII halaman 253. Selain itu, Freud juga menyarankan agar pada setiap entri disertakan padanan istilah dalam bahasa Inggris dan Perancis. Padanan kata dalam bahasa Inggris kemudian dilakukan oleh Edith Jackson dibantu oleh Ernest Jones, sedangkan ke dalam bahasa Perancis dilakukan di bawah supervisi Eduard Pichon dan Putri Marie Bonaparte. 

Tahun 2013, kamus susunan Sterba diterbitkan ulang versi terjemahannya dalam bahasa Inggris dengan judul Dictionary of Psychoanalysis: A Gift for Sigmund Freud’s 80th Birthday. Edisi tersebut merupakan edisi lengkap bahasa Inggris pertama setebal 256 pagina, diterjemahkan oleh Peter T. Hoffer, orang yang juga menerjemahkan tiga jilid surat Freud-Ferenczi. Dalam edisi tersebut juga terdapat pengantar dari Salman Akhtar, seorang psikoanalis Amerika, dan juga lampiran interviu panjang Dr. Sterba dengan Dr. William Langford pada tahun 1970-an.

Selain itu, juga disertakan pengantar singkat yang ditulis oleh Freud ketika buku itu sendiri belum mewujud:

3 Juli 1932

Dokter Sterba yang terhormat, Kamus Anda menciptakan kesan pada diri saya bahwa ia merupakan satu bantuan berharga bagi para pembelajar dan merupakan satu pencapaian bagus sebagai sebuah kamus. Presisi dan ketepatan entri-entri di dalamnya sangatlah unggul sehingga layak mendapatkan pujian. Terjemahan entri-entri kepala dalam bahasa Inggris dan Perancis tidaklah musti tetapi akan memberikan nilai tambah pada karya ini. Saya tidaklah gagal melihat bahwa jalan dari huruf A sampai pada akhir alfabet adalah jalan yang sangat panjang, dan menelusurinya akan berarti satu beban kerja yang sangat besar bagi Anda. Maka janganlah melakukannya kecuali Anda merasakan satu kewajiban batini—patuhilah hanya paksaan dari jenis itu dan tentunya jangan patuhi desakan eksternal apapun.

Salam hormat,

Freud.

Edisi baru ini tetap menggunakan susunan lama: setiap entri menggunakan istilah bahasa Jerman. Kemudian pada setiap entri tersebut dicantumkan tambahan padanan dalam bahasa Inggris dan Perancis. Meskipun demikian, untuk mereka yang lebih akrab dengan istilah psikoanalisis dalam bahasa Inggris gara-gara Edisi Standar yang dikerjakan oleh Strachey (baca juga James Strachey, Penerjemah sebagai Juru Warta dan Penyambung Lidah), di bagian akhir kamus terdapat lampiran alfabetis entri bahasa Inggris yang termuat dalam kamus ini berikut padanannya bahasa Jerman untuk memudahkan pencarian.

Kamus Sterba sendiri bukanlah kamus dengan penjelasan entri yang terlalu singkat ataupun terlalu bertele-tele. Rata-rata setiap entri memiliki penjelas dua paragraf, meski ada juga yang cukup panjang misalnya entri Aggressionstrieb (insting agresif), Bisexulität (Biseksualitas), Charakter (Karakter), Denken (Pikiran), Ejakulation (Ejakulasi), Fehlleistung (Parapraksis), dan Größenwahn (Megalomania).

Sebagaimana kamus-kamus zaman dahulu, kamus Sterba pun memuat biografi tokoh. Berhubung entrinya hanya sampai G, maka yang termuat barulah Alfred Adler, Josef Breuer, Jean Martin Charcot, dan Gustav Theodor Fechner. Menariknya dia tak mencantumkan Ferenczi misalnya, atau bahkan Freud sebagai entri. Konon, bagi Sterba, Freud adalah Psikoanalisis itu sendiri, sedangkan nama-nama yang dicantumkan dalam kamus ini adalah nama-nama mentor Freud sedangkan nama murid-muridnya tidak dicantumkan.

Pada tahun ketika kamus ini terbit dalam edisi bahasa Inggris, dunia Psikoanalisis sudah memiliki banyak kamus berbahasa Inggris, dari mulai A Comprehensive Dictionary of Psychological and Psychoanalytical Terms susunan Horace B. English dan Ava Champney English (1958), A Critical Dictionary of Psychoanalysis susunan Rycroft (1968), The Language of Psychoanalysis susunan Jean Laplanche dan Jean-Bertrand Pontalis, sampai yang terbaru Comprehensive Dictionary of Psychoanalysis susunan Salman Akhtar (2009). Lalu apa pentingnya menerbitkan ulang kamus kuno yang tak lengkap ini kini?

Kamus ini penting pertama-tama karena secara historis ia adalah tonggak leksikografi psikoanalisis. Ia juga merupakan saksi bagaimana perlakuan Nazi terhadap Psikoanalisis: edisi buklet kamus ini tak ada yang selamat dari pembakaran yang dilakukan Nazi. Edisi bahasa Jerman terkemudian yang selamat hanya ada 12 kopi, sembilan kopi di beberapa perpustakaan Amerika, satu kopi di Jepang, Inggris, dan Jerman sendiri.

Selain itu, uraian-uraian yang disodorkan oleh Sterba juga tak kalah pentingnya untuk kembali dibaca di zaman sekarang, terutama karena sifat entrinya yang pendek dan jelas. Kamus ini, dalam edisi Jermannya, pasti dibaca oleh para penulis kamus setelahnya yang akan menjadikannya sebagai salah satu rujukan, sementara dalam bahasa Inggrisnya kini pasti dibaca pula oleh—mengutip Freud—“para pembelajar” Psikoanalisis, terutama karena “presisi” dan “ketepatan” penjelasan entrinya yang ditulis oleh murid langsung Freud yang sekaligus menjadi pelaku Psikoanalisis generasi awal.    

*

Richard Francis Sterba lahir pada 6 Mei 1898 di Wina. Dia meninggal 91 tahun kemudian di Michigan. Sterba merupakan salah satu murid langsung Sigmund Freud, dia lulus dari Institut Psikoanalisis Wina (Vienna Psychoanalytic Institute) sebagai generasi pertama pada tahun 1924. Pada saat itu dia sudah tergabung dalam Perhimpunan Psikoanalisis Wina (Vienna Psychoanalytical Association) yang berdiri pada tahun 1908.  

Tahun 1926, Sterba menikahi Psikoanalis Editha von Radanowicz-Hartmann yang juga menjadi anggota Perhimpunan Psikoanalisis Wina. Pada tahun 1936 dia diundang untuk mempresentasikan makalah di Institut Psikoterapi Berlin (Berlin Institute of Psychotherapy) yang didominasi Nazi setelah kebangkitan Hitler. Sterba menolak undangan itu kecuali kalau kolega-koleganya yang berkebangsaan Yahudi diundang lebih dahulu: Sterba adaalah salah satu lulusan Psikoanalisis Wina yang bukan-Yahudi.

Pada tahun 1938 Nazi menguasai Austria. Sterba dan keluarganya melarikan diri ke Swiss pertama-tama, kemudian ke Amerika. Di Detroit-lah dia dan istrinya bersama dengan Leo Bartemeier mendirikan institut Psikoanalisis dan mulai menjalankan praktik pada tahun 1939 sampai saat dia meninggal. Istrinya meninggal lebih dahulu tiga tahun sebelum dia.

Sterba adaah seorang pemain biola ulung dan kolektor karya seni. Tak heran jika dia mengambil spesialisasi studi psikoanalisis terhadap seniman. Bersama dengan istrinya dia banyak mempublikasikan tulisan tentang Beethoven dan Michelangelo. Sterba juga seorang penulis yang tangguh, sampai meninggalnya dia rutin menulis untuk Jurnal Internasional Psikoanalisis (International Journal of Psychoanalysis).

Melihat rekam jejaknya yang panjang baik sebagai seorang Psikoanalis maupun sebagai seorang penulis, lalu kenapa Sterba tak pernah menyelesaikan kamusnya? Ketika seseorang mengajukan pertanyaan itu, sambil bergurau Sterba menjawab bahwa kamus tersebut terhenti pada kata megalomania, dan dia menyadari bahwa proyek penyusunan kamus itu sendiri mencerminkan megalomania-nya, karena itulah dia kemudian menarik diri dari proyek itu.

 

Cep Subhan KM
Penulis dan Penerjemah kelahiran Ciamis yang sekarang berdomisili di Yogya.