Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jual Buku Semalam Cinta Hadir

Judul: Semalam Cinta Hadir
Penulis: Ammar Abdillah
Penerbit: Titah Surga, 2017
Tebal: 105 halaman
Kondisi: Bagus (Baru)
Harga: Rp. 50.000 (blm ongkir)
Order: SMS/WA 085225918312


Membaca buku puisi Ammar Abdillah yang berjudul Semalam Cinta Hadir, saya segera teringat pada Ghiyãtsuddin Abulfatah 'Umar bin Ibrahim Khayyãmi Nisyãbūri. Bukan kebetulan jika Rumi kecil pernah singgah di Nishapur, kota kelahiran Umar bin Ibrahim Khayyãmi atau yang termasyur dengan nama Umar Khayyam itu. Dan, bukan kebetulan pula jika budaya Persia layak diduga menanam pengaruh besar pada diri Ammar Abdillah, terutama dalam hal menulis puisi.
Perjalanan terjauh sesungguhnya adalah perjalanan menuju yang terdekat dengan diri, yakni diri sendiri. Dan, sebagaimana Hamzah Fansuri, mula perjalanan Ammar Abdillah adalah menempuh jarak dengan "sang ia" hingga pada akhirnya Ammar Abdillah tersadar bahwa,"Kini aku adalah cinta". Tatkala dia bersyair,"Mulutku hanya bisa berkata lirih, wahai dia, wahai dia," secepat kilat saya teringat pada ucapan mistis Khidr Alaihi 's-Salam, "ya man huwa, huwa ya man."
- Candra Malik, Sastrawan Sufi

Kehidupan Ammar Abdillah dalam bahasa Arab dan Persia, bahasa dengan tradisi syair yang kaya, memakmurkan cinta dan bahasa Indonesia.
- Sujiwo Tejo, Budayawan

"Mevlana Rumi" of this century, Ammar Abdillah, with his poetry and artworks, wonderfully exposes the fire of love burning so passionately in his own heart. For anyone looking to inspire their own heart, whether alone on a rainy day, or amongst the circle of lovers, this is a perfect source inspiring that unconditional love.
- Mustafa Daood, Musisi Sufi

Membaca “Semalam Cinta Hadir” karya Ammar Abdillah ini musti menggunakan mata yang lain. Di situ kita akan larut merasakan penderitaan yang bersinggasana dalam luka dan di ujung hati, kita akan menemukan Tuhan bermahkota.
- Kiai Budi Harjono, Budayawan

Dengan menulis sehimpunan kata “Semalam Cinta Hadir” ini, saya menemukan Ammar Abdillah sedang bekerja melipatgandakan cinta, dan dari situ nampak bahwa Cinta dalam buku ini bertanggung-jawab atas air mata manusia.
- Usman Arrumy, Penyair Indonesia