Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jual Buku Menyusuri Jalan Perubahan

Judul: Menyusuri Jalan Perubahan 
Penulis: Ribka Tjiptaning Proletariyati
Penerbit: Jaker, 2012
Tebal: 308 halaman
Kondisi: Stok lama (bagus)
Harga: Rp. 40.000 (blm ongkir)
SMS/WA: 085225918312



Buku “Menyusuri Jalan Perubahan” menceritakan kisah perjalanan Ribka Tjiptaning Proletariyati. Memang buku ini dianggap sebagai pengisahan seorang figur tetapi sebetulnya ada banyak kisah hidup yang dilalui pengarang: siapa tidak khawatir mengenai stigma PKI di zaman orde baru.

Masa kecilnya di Solo yang dirasakan pahit-getirnya kehidupan pasca pemberontakan PKI 65, semua itu akibat keterlibatan ayahnya. Hidupnya dinikmati dengan pelarian, menjadi kondektur bis blok M ke Manggarai. Sedangkan saudaranya menjadi tukang parker. Ning panggilan akrabnya, memahami kehidupan itu tidak selalu berjalan sesuai dengan keinginan kita, seperti roda—berputar-putar dan akan kembali di tempat yang sama, semuanya bisa berubah. 

Didalam buku juga diceritakan saat kedua orang tua saya ditahan, kakak pertama dititip di rumah mayor. Tapi baru dua hari, mayor itu pun diciduk. Hanya berbekal lima salak, lanjut dia, dia dan kakaknya berjalan tanpa tujuan. Salak itu pun kemudian dimakan ketika lapar,” ditulisnya.

Dulu, keluarganya dari orang berada tapi sejak peristiwa 65, mereka hidup dijalanan, seluruh kekayaan diambil orde baru. Kemudian tetap bercita-cita akan ada kehidupan lebih baik selama kita berusaha dan bersabar dalam menjalani hidup. "Perubahan itu datang dari diri kita sendiri. Kekuatan itu berasal juga dari diri kita sendiri. Tetap berjuang, sampai menang, merdeka!"

Buku Menyusun Jalan Perubahan ini lebih kurang berisi otobiografi dan riwayat keluarga serta perjuangan Ning selama berkiprah bersama partainya dan juga mengulas berbagai persoalan bangsa saat ini, salah satunya adalah soal praktek neokolonialisme.

Kisah perjalanan hidupnya jauh lebih berat dari kisah dalam film “Laskar Pelangi”, namun kisah ini yang diambil dari tiga buku saya terdahulu yakni Aku Bangga Jadi Anak PKI, Anak PKI Masuk Parlemen dan Kumpulan Puisi: Ucapanku Adalah Perlawananku,”.