Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Wahyu yang Hilang, Negeri yang Guncang

gambar
Rp.95.000,- Rp.75.000,- Diskon
Judul: Wahyu yang Hilang, Negeri yang Guncang
Penulis: Ong Hok Ham
Penerbit: KPG, 2018
Tebal: 462 halaman
Kondisi: Baru (Ori Segel)

Kompilasi tulisan Ong Hok Ham yang diterbitkan oleh Tempo ini berisikan pandangan-pandangan kritis salah satu sejarawan nasional kita yang banyak dikutip kalangan sarjana sejarah. Sebagai judul buku, "Wahyu yang Hilang, Negeri yang Guncang" merepresentasikan salah satu judul tulisan di dalam buku yakni "Wahyu yang Hilang, Keraton yang Guncang." Banyak hal yang dikritisi Ong, misalkan dalam tulisan di Bab I keberadaan mitos sebagai salah satu elemen esensial yang masih saja digunakan dalam perpolitikan dalam negeri. Misalkan: mitos Ratu Adil, Nyi Roro Kidul, dll.

Beberapa bagian juga menjelaskan mengenai "Revolusi" yang terjadi di berbagai belahan dunia, yang tentunya mengilhami keberadaan revolusi kemerdekaan Indonesia yang berjalan pada medio 1945-1949. Ong mencoba membuat perbandingan mengenai bagaimana revolusi seharusnya berjalan, apa kesuksesan dan sebaliknya apa kegagalan dari suatu bentuk revolusi yang dijalankan. Pengalaman di Revolusi Prancis, Revolusi Bolshevik, dan Revolusi Amerika memperkaya referensi mengenai perihal ini.

Selain itu di bagian lain, Ong juga memandang secara detail sejumlah pengulangan sejarah dalam masa kolonial Hindia-Belanda baik dari segi ekonomi, sosial-politik, dan pranata kebudayaan yang coba dibangun pada masa itu. Dan ternyata sejumlah anasir seperti tatanan ekonomi dengan monopoli, politik yang kental dengan despotisme oriental, sistem pemilihan umum yang berjalan di tingkat kepala desa/lurah, dan ketataprajaan sama seperti halnya pada era VOC maupun Hindia-Belanda.

Tentunya refleksi-refleksi sejarah ini menjadi sebuah pembelajaran yang baik bagi bangsa ini agar memandang sejarah tentunya lebih objektif. Sehingga tidak serta merta membenci penjajah secara emosional tanpa memberikan "terima kasih" pada sejumlah legasi yang saat ini menjadi pakem yang tentunya cocok dengan kondisi berbangsa dan bernegara era kini. Buku ini layak dibaca pada semua khalayak yang mencoba mendalami kembali sejarah kita dari bingkai ke bingkai.
Pesan Sekarang