Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jual Buku The Last Samurai: Epos yang Menginspirasi tentang Samurai Terakhir Sang Pahlawan Pemberontak

Judul: The Last Samurai: Epos yang Menginspirasi tentang Samurai Terakhir Sang Pahlawan Pemberontak
Penulis: John Man
Penerbit: Pustaka Alvabet, 2012
Tebal: 403 halaman
Kondisi: Bagus (baru)
Harga: Rp. 120.000 (blm ongkir)
Order: SMS/WA 085225918312



The Last Samurai merupakan terjemahan dari buku berbahasa Inggris karya John Man yang berjudul Samurai: The Last Warrior. John Man sendiri adalah sejarawan Inggris dengan minat khusus pada Mongolia dan China. Sebelum ia menulis Samurai: The Last Warrior ini, ia juga menulis trilogi tentang pemimpin legendaris Asia. Dan karyanya yang berjudul JENGHIS KHAN bahkan telah menjadi best seller.

Buku The Last Samurai ini mengungkap jalan kehidupan Saigo Takamori, sang Samurai terakhir, yang lahir pada 1827 di Jepang bagian selatan. Kehidupan Saigo yang sedari kecil hidup dalam lingkup kemiskinan, ditempa secara kuat oleh etos Samurai: dengan Bushido, Way of the Warrior; dengan keahlian berpedang; dengan keberanian menghadapi maut; dengan kesetiaan pengabdian kepada sang tuan, Shogun,dan Kaisar semi-dewa; serta dengan ritual bunuh diri menusuk perut sendiri tatkala mengalami kekalahan. Tampaknya kehidupan Saigo benar-benar berubah sejak pertemuannya dengan Daimyo Satsuma, Shimazu Nariakira.

Seiring mengungkap tentang jalan hidup Saigo,buku ini juga mengulas tentang sejarah Samurai cukup detail.Mulai masa Samurai bersenjata panah dan busur hingga masuknya jaman Samurai berpedang.Bahkan atribut khas ala Samurai seperti pedang dan baju pelindung juga dibahas asal-muasalnya beserta kisah yang menyertainya.

Masyarakat Jepang yang tertutup kala itu-menolak senjata api selama dua abad lebih-tak dapat membendung serbuan modernitas. Kedatangan para pedagang Amerika dan kebutuhan akan tentara modern menghempaskan Samurai dan pedangnya ke masa silam.Menghendaki Jepang tetap dalam tradisi leluhur,Saigo pun memilih jalan pemberontakan.Hal itulah yang menyebabkan ia kemudian dibuang ke pulau terpencil bernama Amami Oshima,kemudian kembali ke Kagoshima dan sempat mencecap kejayaannya di Edo sebelum kembali terbuang lebih jauh ke Okinoerabu.

Kegagalan di Kumamoto mengantarkan Saigo menuju kematiannya yang sia-sia oleh paradoks.Saigo bukan orang yang konservatif.Dan dia sangat mencintai Kaisar,namun ia telah memberontak padanya.Hal tersebutlah yang membuat namanya sempat `hitam` sesaat setelah ia meninggal. Walaupun pada akhirnya sebagai bagian dari konstitusi Meiji yang baru,Saigo menerima pengambunan resmi dan pangkat terdahulunya dipulihkan.Bahkan kini nama SAIGO TAKAMORI masuk dalam jajaran legenda di Jepang hingga dibuatlah patung untuk mengenangnya di UENO PARK,TOKYO.

Kisah hidup Saigo Takamori telah benar-benar ditelusuri hingga tempat-tempat yang bersejarah yang berkaitan dengannya oleh John Man sehingga ia begitu mahir menggambarkan mereka. Ditambah kutipan syair-syair dan pidato pada masa Saigo membuatnya terasa lebih gamblang. John Man cukup jeli mengungkapkan data yang ia peroleh dari narasumber sehingga membuat pembaca bisa menebak mana fakta dan mana yang termasuk opini. Buku ini sangat cocok bagi penggemar cerita klasik dan sejarah Jepang. Di sini juga bisa diperoleh sejarah asal-usul yang berkaitan dengan kehidupan Samurai dengan detil.