Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Buku Pengantar Filsafat Islam: Filsafat Teoretis dan Filsafat Praktis

Judul: Pengantar Filsafat Islam: Filsafat Teoritis dan Filsafat Praktis
Penulis: Murtadha Muthahhari
Penerbit: Rausyan Fikr, 2013
Tebal: 177 halaman
Kondisi: Stok lama (bagus)
Order: WA 085225918312

Filsafat Dalam Islam Bermakna sama dengan hikmah sebuah sikap intelektual yang memadukan olah pikir. Intuisi dan Imajinasi dalam Payung Al-Quran dan Hadist. Hikmah (Kearifan) tak hanya dalam aras konseptual. Lebih dari itu, hikmah memiliki tujuan teoritis, Yaitu Kebenaran itu sendiri dan prilaku yang bersinergis dengan kebenaran yang diperoleh (perpaduan teoritis dan praktis). Namun tengoklah ilmu-ilmu modern yang berkembang pesat akhir-akhir ini. seluruhnya mengklaim memiliki otoritas untuk menegaskan dirinya sendiri. Sembari memoles pandangan dengan sentuhan-sentuhan dan istilah filsafat yang sebetulnya bermakna sempit. Mereka melalaikan yang metafisis dan "kearifan teoritis". Akibatnya, Filsafat dipersempit pada sekedar usaha rasional dan pendekatan intuitif diidentikan dengan mistik, Bahkan Okultis yang cenderung bernaung dibawah dominasi positivism sains atau reduksi pada logika dan linguistic semata, ini dinilai membuat filsafat menyimpang dari cinta kearifan ( Philo-sophia) ke benci kearifan (miso-sophia).

Buku yang ada ditangan pembaca ini meskipun bersifat “pengantar” ia menjelaskan prinsip-prinsip filsafat Islam yang konsisten dengan tradisi metafisika yang sejak zaman Yunani Kuno telah dibincangkan. Meskipun akhirnya Filsafat Islam memberikan penyempurnaan pandangan metafisis itu dengan pandangan brilian oleh filsuf Muslim. Ayatullah Murtadha Muthahhari (1919-1979) dalam Buku ini “mengantar” kita pada pemahaman yang utuh mengenai pentingnya menganalisis masalah moral ( akhlak) dalam payung Filsafat, sehingga kecenderungan individual secara teoritis itu selain berhubungan dengan tujuan-tujuan social. Karena nilai moralitas praktis mengandung ciri esensial maka ia sudah tentu berpijak pada kemendasaran wujud (ashalatu al-wujud). Muthahhari membuktikan bahwa moralitas itu sendiri memiliki unsur-unsur kemutlakan dalam diri manusia dalam hubungannya dengan capaian teoritis (hikmah) itu sendiri.
 
“Kelebihan Ayatullah Muthahhari Manpu menjelaskan dengan bahasa yang mudah dicerna. Kekhasan Filsafat Islam sebagai sesuatu yang tidak terpisahkan dengan ideology, ideology yang rasional bukan doktrin normative adalah ciri yang menonjol dari pemikirannya. Filsafat sebagai ideologi, sebagai tawaran epistemology Islam yang hidup dalam ruang social yang Progressif.”
A.M. Safwan Pengasuh Pesantren Mahasiswa RausyanFikr Jogja Pengajar Takhassus Materi Falsafatuna M. Baqir Shadr.
Pesan Sekarang