Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jual Buku Perang Demi Perdamaian: Kisah Perang Yom Kippur 1973

Judul: Perang Demi Perdamaian: Kisah Perang Yom Kippur 1973 (Konflik Bersejarah)
Penulis: Nino Oktorino
Penerbit: Elex Media Komputindo, 2014
Tebal: 226 halaman
Kondisi: Stok lama (bagus)
Harga: Rp. 100.000 (blm ongkir)
Order: SMS/WA 085225918312
 

Pada pukul 14.00 hari Sabtu, 6 Oktober 1973, tentara Mesir di Suriah menghancurkan kekhusyukan Yom Kippur - Hari penebusan dosa Yahudi - ketika mereka menyerang posisi-posisi tentara Israel di terusan Suez dan Dataran Golan. Serangan mendadak yang dilakukan dengan gencar itu bahkan dikatakan lebih menghancurkan daripada serangan mendadak yang dilancarkan Jerman Nazi ke Uni Soviet dalam Operasi Barbarossa maupun serangan membongkok Jepang di Pearl Harbor, karena serangan itu untuk pertama kalinya memaksa Israel berhadapan dengan ancaman nyata yang dapat menghancurkan eksistensi negara mereka.

Akankah kekhawatiran terburuk Israel terjadi? Akankah mereka mengalami nasib serupa seperti leluhurnya yang dihancurkan oleh kemaharajaan Babilonia dan Romawi? Inilah kisah tentang Yom Kippur, perang terbesar dari konflik Arab-Israel.

Perang Arab-Israel keempat, yang juga dikenal dengan nama Perang Ramadhan atau Perang Oktober 1973, ini di otaki oleh Anwar el-Sadat. Boleh jadi, tokoh yang menggantikan Presiden Ga mal Abdel Nasser sebagai penguasa Mesir pada bulan Sep tember 1970 ini merupakan pemimpin politik yang paling dinamis di Timur Tengah antara tahun 1970 dan 1979; dia membuat perang (1973) dan perdamaian (1979), memaksa Israel untuk menanggapi inisiatifnya.

Dalam perang yang berkobar pada tanggal 6 Oktober 1973 ini, tentara Mesir dan Suriah menyerang posisi-posisi Israel di sepanjang Terusan Suez dan Dataran Tinggi Golan. Serangan Arab sendiri direncanakan sebagai suatu perang terbatas, di mana Mesir dan Suriah hanya ingin merebut kembali wilayah mereka yang diduduki oleh Israel pada tahun 1967 dan memberikan peringatan ke ras kepada Israel maupun Amerika Serikat bahwa status quo setelah Perang Enam Hari tidak dapat diterima.

Perang Yom Kippur juga memiliki catatan penting lainnya. Penggunaan embargo minyak sebagai sebuah senjata politik oleh negara-negara Arab —suatu aksi bersama pertama dalam hal itu— mengubah konflik regional menjadi sebuah konflik global yang melibatkan seluruh Eropa Barat dan Jepang maupun Amerika Serikat. Lebih dari itu, hampir terjerumusnya Amerika Serikat dan Uni So viet dalam sebuah konflik selama perang itu semakin meng globalkan konflik Arab-Israel.

Inilah buku tentang kisah Perang Yom Kippur, perang terbesar dalam Konflik Arab-Israel, serta perdamaian yang mengikutinya.