Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jual Buku Kriminalisasi Berujung Monopoli

Judul: Kriminalisasi Berujung Monopoli: Industri Tembakau Indonesia di Tengah Pusaran Kampanye Regulasi Anti Rokok Internasional
Penulis: Salamuddin Daeng, dkk.
Penerbit: Indonesia Berdikari, 2011
Tebal: 238 halaman
Kondisi: Stok lama (bagus)
Harga: Rp. 45.000 (blm ongkir)
Order: SMS/WA 085225918312


Buku yang hadir di hadapan pembaca ini merupakan hasil kajian tentang posisi Industri tembakau dan rokok nasional ditengah gencarnya kampanye anti tembakau internasional, yang diterjemahkan secara kongkrit dalam regulasi-regulasi di tingkat pusat maupun daerah. Judul Kriminalisasi Berujung Monopoli diilhami oleh maraknya kampanye anti tembakau yang diikuti dengan dibuatnya berbagai aturan hukum oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, yang seakan menjadikan kegiatan produksi, perdagangan serta konsumsi tembakau dan rokok sebagai kegiatan kriminal.

Tak banyak anggota masyarakat yang mengetahui dengan baik bahwa rujukan yang digunakan oleh para pembuat kebijakan untuk membuat aturan-aturan anti tembakau dan rokok di berbagai level itu adalah Framework Convention on Tobacco Control (FCTC), sebuah perjanjian internasional yang hendak menyeragamkan aturan dan membatasi produk rokok dan tembakau. Kajian dalam buku ini dengan jelas menunjukkan bahwa perjanjian yang diadopsi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) ini tidaklah “murni untuk kesehatan”. Ada kepentingan bisnis multinasional yang bermain dengan cantik di belakangnya. Kepentingan tersebut tampak dari pembiayaan kampanye anti rokok dan pembuatan UU, Peraturan Daerah (Perda), serta berbagai regulasi anti tembakau dan rokok lainnya dengan alasan kesehatan publik, yang ternyata bersumber dari perusahaan-perusahaan farmasi dan perusahaan-perusahaan rokok multinasional.

Masuknya berbagai aturan internasional yang sarat kepentingan ke dalam hukum nasional baik melalui ratifikasi maupun adopsi ke dalam UU sektoral telah menimbulkan konsekuensi yang serius terhadap kedaulatan bangsa dan perekonomian rakyat. Kuatnya kepentingan perusahaan raksasa dalam “rezim kesehatan internasional” telah menyebabkan kerugian ekonomi nasional berupa bangkrutnya usaha rakyat, hilangnya lapangan kerja dan suramnya masa depan petani tembakau. Standarisasi produksi rokok yang terus dipaksakan melalui regulasi-regulasi yang bersumber dari FCTC tekanan yang berat bagi perusahaan-perusahaan nasional yang berakhir dengan akuisisi oleh perusahaan asing. Masa depan industri rokok, yang boleh dikatakan merupakan satu-satunya industri nasional yang tersisa di tengah gempuran produk-produk asing, seakan dibiarkan karam justru oleh para pengambil kebijakan yang secara formal dipilih lewat mekanisme demokrasi.

Buku ini merupakan ringkasan dari hasil penelitian yang kami lakukan dengan dukungan dari lembaga Indonesia Berdikari (IB) dari Oktober 2010 hingga Februari 2011. Kajian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi para pengambil kebijakan baik di pemerintahan dan parlemen dalam menyusun regulasi tembakau dan rokok yang melindungi kepentingan nasional.