Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Siapakah Annemarie Schimmel?

Wanita ini dilahirkan pada 7 April 1922 di Erfurt, sebuah kota universitas kecil di Jerman bagian tengah yang teramat indah. Gadis kecil yang senang membaca dan menggambar ini juga melewati masa kecilnya di Erfurt. Pada usia 15 tahun, ia sudah mulai mempelajari bahasa Arab. Itulah awal karier salah seorang ilmuwan tersukses di Jerman ini. Pada 1939-1941, Schimmel mempelajari bahasa Persia, bahasa Arab, dan Turkologi (ilmu tentang Turki) dan kesenian Islam di Universitas Humbolt Berlin, dan mendapat promosi doktor di universitas tersebut pada 1941 di usianya yang ke-19 tahun, dengan karyanya Die Stellung des Kalifen und der Quadis Imspatmamlukischen Agypten.

Gelar doktor juga diraih Schimmel pada 1945 tidak lama sebelum perang berakhir, kemudian pada 1946 ia memperoleh wewenang mengajar di Universitas Marburg. Itulah awal profesi dosen yang terus dipertahankan dan dicintainya sampai akhir hayatnya. Selama bertahun-tahun Schimmel juga menjadi dosen Sejarah Agama di Universitas Ankara, Turki (1954-1959), kemudian menjadi Profesor di Universitas Bonn sejak 1961, dan Profesor di Universitas Harvard di Boston, Massachusets AS (1967-1990). Setelah mengajar selama 25 tahun di Harvard, pada 1991 ia kembali ke kampus Universitas Bonn.

Karena konsistensi pada keilmuan, ia memperoleh banyak tanda penghargaan, di antaranya, Sitara I Quaid-Azam (Pakistan, 1966) dan First Class Award Ulul wal-faunun (Mesir, 1966). Bahkan namanya diabadikan menjadi nama jalan raya utama di Lahore, Pakistan pada 1982. Lebih dari itu, pada 1998 ia dianggap warga negara kehormatan untuk Pakistan.

Karya ilmiah Annemarie Schimmel telah dipublikasikan dalam lebih dari 80 terbitan dalam bahasa Jerman, Inggris, Turki, Arab, Urdu, Persia, India, dan termasuk Bahasa Indonesia. Bukan itu saja, berbagai naskah pidatonya di hampir seluruh dataran Eropa Barat, Amerika Serikat, dan seluruh dunia Islam, menarik minat para penerbit buku.

Salah satu bidang penelitian yang menarik minat Schimmel adalah aliran mistik dalam Islam, yakni sufisme atau tasawuf. Ketika berkunjung ke Indonesia pada 24-28 Februari 2002 lalu, profesor yang sangat disegani ini juga membahas persoalan sufisme; ceramahnya berjudul Sufisme dan Maknanya bagi Dunia Modern dilangsungkan di Perpustakaan Nasional bekerja sama dengan Pusat Kebudayaan Jerman Goethe Institut Jakarta.

Menurut Schimmel, sufisme dikenal di dunia Barat sebagai mistik dalam Islam. Tradisi mistik dalam sufisme ini sebetulnya memandang semua agama sebagai suatu bagian dari kebenaran yang hakiki dan menyeluruh.

Cerita berikut ini mungkin bisa menjadi sekelumit pengantar pemikiran ke dunia sufisme. Empat orang pria (Persia, Turki, Arab, dan Yunani) sedang berjalan bersama ke suatu tempat yang jauh. Mereka saling berdebat tentang bagaimana sebaiknya membelanjakan satu-satunya uang logam yang mereka miliki.
 
"Saya akan membeli anggur," kata orang Persia.
"Saya akan membeli uzum," kata orang Turki.
"Dan saya akan membeli inab," usul orang Arab.
"Ah, bagaimana kalian ini. Sebaiknya kita membeli stafil," usul orang Yunani.

Seorang pelancong lainnya, orang sufi, menyapa mereka dan berkata, "Berikan uang itu kepadaku, aku akan memuaskan seluruh keinginan kalian." Ia lalu pergi ke penjual buah anggur di pinggir jalan dan membeli empat ikat buah anggur.
 
"Ini adalah anggur saya," seru orang Persia.
"Saya menamakan ini uzum," kata orang Turki.
"Menurut saya ini namanya inab," kata orang Arab.
"Ah, bagaimana kalian ini. Inilah yang namanya stafil," jelas orang Yunani.

Orang Mesir itu berkata, "Kalian adalah empat orang manusia biasa yang mempunyai kepercayaan yang berbeda." Orang sufi itu telah menunjukkan kepada mereka dasar kebenaran dari kepercayaan atau agama mereka. Ia hanya menawarkan buah anggur kepada mereka, sedangkan minuman anggur, seperti juga inti ajaran agama, adalah ekstrak buah itu yang merupakan proses selanjutnya.

Kunjungan Annemarie Schimmel di Jakarta, berakhir dengan amat sukses. Dengan antusias yang spontan, Gus Dur (Presiden RI kala itu) memberikan kesan mendalam atas peristiwa itu, dan memberi catatan penghargaan kepada ilmuwan lanjut usia itu atas kualitas kepribadian dan buah penanya.

Beberapa karya Annemarie Schimmel di Indonesia diterbitkan oleh Penerbit Mizan, diantaranya: Dia Muhammad adalah Utusan Allah (1991), Akulah Angin, Engkaulah Api (1993), Rahasia Suci Wajah Illahi (1996), Jiwaku adalah Wanita (1998).
 
Oleh: Edi Warsidi
Majalah MataBaca Vol. 1 / No. 10 / Mei 2003