Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Buku Pelajaran Bermutu Karya Para Juara

Depag terus berupaya mendongkrak mutu pendidikan di madrasah agar sejajar dengan lembaga pendidikan lain yang berkualitas. Salah satunya dengan memperbaiki buku-buku pelajaran. Upaya itu dilakukan dengan mengadakan lomba penulisan buku pelajaran untuk madrasah aliyah.

Sekretaris Jenderal Depag, Bahrul Hayat, mengatakan bahwa latar belakang pengadaan lomba ini adalah karena selama ini, pelajaran MIPA dipandang sebagai pelajaran yang susah. Akibatnya, siswa kurang optimal menyerap materi pelajaran dari buku-buku tesebut. Karena itulah Bahrul berharap buku-buku pelajaran MIPA bisa dikemas dengan cara penulisan yang menyenangkan, dan gampang dicerna otak.

Dari perlombaan itu telah terpilih masing-masing tiga pemenang untuk tiap mata pelajaran. Buku karya para Juara I tiap mata pelajaran telah diterbitkan oleh Depag, November 2007. Kini, Depag tengah melakukan percobaan penggunaan buku pelajaran tersebut di beberapa madrasah aliyah.

Juara pertama penulisan buku biologi diraih oleh Pipit Pitriana dan Diah Rahmatia, dua lulusan Jurusan Biologi ITB yang kini bekerja sebagai penulis di sebuah perusahaan di Bandung. Buku pelajaran biologi yang mereka susun berjudul Menyapa Alam Lewat Biologi.

Buku ini dikemas mirip majalah dengan tuturan yang asyik dan menyenangkan, dengan dihiasi banyak gambar dan foto. Buku ini tidak hanya memuat materi pelajaran biologi, melainkan juga memberi wawasan keagamaan yang berkaitan dengan biologi.

Penulis memberi penjelasan mengenai konsep Biologi dalam Islam. Dipaparkan bahwa Islam adalah agama yang tidak hanya mengajarkan hubungan manusia dengan Tuhan, melainkan juga hubungan manusia dengan lingkungannya. Di bagian lain, buku ini mengupas perkembangan ilmu biologi masa kini. Misalnya, membahas wabah demam berdarah dengue dan flu burung.

Untuk buku pelajaran kimia, juara pertamanya adalah Agung Nugroho dan Irwan Nugraha, dua mahasiswa S-2 Jurusan Kimia Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Buku yang mereka susun berjudul: Seandainya Kehidupan Tanpa Kimia? Buku ini menyajikan materi kimia dengan pendekatan contextual teaching learning, yaitu dengan mengaitkan tiap materi yang dibahas dengan peristiwa yang terjadi sehari-hari.

Penulis memaparkan pentingnya ilmu kimia dalam kehidupan. Mempelajari ilmu kimia akan menemukan keajaiban, keindahan dan kebesaran Allah. Bagian menarik lainnya dalah bab mengenai informasi terkini dari dunia Kimia. Misalnya, teknologi daur ulang, serta penemuan sumber energi baru sebagai alternatif bahan bakar.

Sedangkan juara pertama untuk penulisan buku pelajaran fisika adalah Mohamad Ishak, lulusan ITB yang kini menjadi dosen di Unikom Bandung. Buku karyanya berjudul Menguak Rahasia Alam dengan Fisika. Ishak menawarkan cara pandang baru terhadap ilmu fisika yang selama ini dianggap cenderung berseberangan dengan ilmu-ilmu agama, khususnya ilmu tauhid.

Ishak mengupas materi fisika dengan sudut pandang Islam, dengan memuat berbagai penemuan ilmuwan muslim di bidang fisika. Misalnya, Ibnu al-Haitsan dan Ibnu Sahl yang disebut sebagai dua tokoh penting dalam ilmu optik. Penemuan mereka pun sudah diakui oleh negara-negara Barat. Dilengkapi dengan ilustrasi dan foto-foto yang menarik, materi fisika pun disampaikan dengan pendekatan kontekstual, sehingga para siswa merasakan kehadiran ilmu fisika dalam kehidupan nyata.

Pendekatan yang sama juga disampaikan oleh Mutadi, juara pertama penulis buku matematika, dengan judul Bergaul dengan Si Asyik Matematika. Mutadi, yang lulusan IKIP Semarang, adalah Guru Teladan I Madrasah Aliyah Tingkat Nasional tahun 2007.

Mutadi mencoba memadukan pandangan-pandangan Islam dengan ilmu matematika. Penulis menyitir beberapa ayat Al-Quran yang memberi pemahaman kepada siswa bahwa mempelajari matematika sebenarnya merupakan tradisi keilmuan umat Islam.

Setiap bab diisi dengan pengantar menarik yang membawa para siswa ke persoalan matematika sehari-hari, sehingga mereka merasakan betapa asyiknya belajar matematika. Sebagai selingan, penulis menyisipkan teka-teki yang cukup menghibur, serta kata-kata hikmah yang menggugah.

Dengan buku-buku para juara ini, para siswa diharapkan bisa lebih asyik mempelajari MIPA, yang selama ini dianggap memusingkan.

Majalah Gatra edisi 15 / XIV / 27 Februari 2008.