Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Penerbit Buku Berbenah di Bulan Berkah

Ramadan adalah bulan penuh berkah. Orang-orang mukmin selalu menanti kehadirannya, kepergiannya pun ditangisi. Keberkahan bulan Ramadan juga dirasakan para penerbit buku. Menjelang Ramadan, buku bertema seputar puasa dan bacaan keislaman, baik yang baru maupun yang dicetak ulang, membanjiri toko-toko buku.

Dua penerbit Islam papan atas, Gema Insani (Jakarta) dan Mizan (Bandung), ikut meramaikan dengan mengeluarkan buku-buku bernuansa Ramadan dan puasa. Keluargaku di Bulan Ramadhan (karya Dr. Abdul Wahid al-Wakil) dan Puasa Ibadah Kaya Makna (karya Dr. H. Miftah Faridl) diterbitkan oleh Gema Insani.

Adapun Mizania (salah satu lini Mizan), antara lain, mengeluarkan 30 Sajian Rohani: Renungan di Bulan Ramadlan (karya Nurcholish Madjid), Puasa Sebagai Terapi (karya Djayadi M.T.), Ajaibnya Puasa (karya Ayi Yunus R.), dan Mukjizat Puasa (karya Yusuf Qardhawi). ''Kami juga mengeluarkan buku-buku yang berkaitan dengan bulan Ramadan pada umumnya,'' ujar Pangestuningsih, Community Relations Mizan Publishing House. Yang dimaksud, antara lain, buku-buku mengenai lailatul qadar dan sejenisnya.

Jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, buku-buku yang kini beredar tampak ada kemajuan dan pendalaman. Jika sebelumnya buku-buku tentang Ramadan berisi makna dan hakikat puasa, kini lebih pada pemaknaan secara kualitatif. Buku Puasa Sebagai Terapi dan Ajaibnya Puasa, misalnya, menjelaskan secara detail hikmah dan manfaat puasa bagi kesehatan tubuh, baik jasmani maupun rohani.

Sedangkan buku 30 Sajian Rohani, Mukjizat Puasa, dan Puasa Ibadah Kaya Makna mengulas tentang makna dan hakikat puasa dalam rangka menuju ketakwaan pada Ilahi. Inilah sebenarnya tujuan puasa, sebagaimana tersurat dalam Al-Quran surah Al-Baqarah ayat 183. Perpaduan buku-buku yang mengulas tentang makna dan hakikat dengan yang mengulas hikmah dan manfaat puasa itu saling melengkapi.

Selain itu, ada buku yang mengupas puasa dari segi amalan sebelum, selama, dan sesudah Ramadan. Buku bertitel Keluargaku di Bulan Ramadhan karya Dr. Abdul Wahid al-Wakil masuk dalam kategori ini. Buku ini memberikan bekal buat para ibu dalam mengisi bulan penuh berkah itu bersama keluarga.

Al-Wakil juga memberikan tips-tips harian dalam menjalani Ramadan. Mulai makanan untuk berbuka dan sahur sampai detail-detail ibadah, seperti membaca Al-Quran, salat tarawih, iktikaf, zakat, zikir, dan doa serta bagaimana mengajari anak-anak untuk melaksanakan puasa. Amalan-amalan harian itu pada akhirnya dievaluasi. Dari sini bisa terlihat, setidaknya secara simbolik, adanya peningkatan ketakwaan kepada Al-Khalik, sang pemilik kehidupan ini.

Bulan Ramadan adalah bulan tarbiyah (pendidikan) bagi keluarga muslim. Dan menjalani puasa, salat tarawih, iktikaf, zakat, zikir, dan doa mesti ada ilmunya. Selain lewat majelis taklim dan mendengarkan ceramah para ustad, buku adalah sarana paling efektif dalam menimba ilmu. Itulah sebabnya, Ramadan identik dengan meningkatnya oplah buku tentang puasa dan sejenisnya. Oplah 3.000 sampai 5.000 eksemplar sekali cetak dalam dua bulan akan terserap pasar.

Menurut Zuher Bachtir, di bulan-bulan menjelang dan selama Ramadan, penjualan buku memang cenderung meningkat. ''Terutama buku-buku seputar Ramadan dan yang bernuansa religi,'' tutur Direktur Pustaka Progressive, penerbit dan distributor buku dari Surabaya, itu. Jika buku-buku tentang Ramadan keluar sebulan sebelum bulan puasa tiba, masih kata Zuher, akan cepat diserap pasar.

Hal itu dibenarkan oleh Nuim Hidayat, editor pada penerbit Gema Insani. Tapi, untuk memberikan nilai lebih, menurut Nuim, pihaknya selalu mencari buku-buku yang punya manfaat langsung bagi pembacanya. ''Selain kualitas isi, format, dan perwajahan juga selalu mengalami inovasi,'' ia memaparkan.

Walhasil, di bulan Ramadan ini, para penerbit pun berlomba berbenah agar berkah bisa diraih.

Herry Mohammad
Majalah Gatra edisi 44 / XIII / 19 September 2007