Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Saatnya Muslim Bicara! Opini Umat Muslim tentang Islam, Barat, Kekerasan, HAM, dan Isu-isu Kontemporer Lainnya

Judul: Saatnya Muslim Bicara! Opini Umat Muslim tentang Islam, Barat, Kekerasan, HAM, dan Isu-isu Kontemporer Lainnya
Penulis: John L. Esposito & Dalia Mogahed
Penerbit: Mizan, 2008
Tebal: 254 halaman
Kondisi: Stok lama (bagus)
Harga: Rp. 60.000 (blm ongkir)
Order: SMS/WA 085225918312


Suara siapakah yang mewakili opini umat Muslim yang sesungguhnya? Kelompok fundamentalis yang mengobarkan permusuhan terhadap Dunia Barat? Kelompok liberal yang menyerukan "kebebasan berpikir" dengan kiblat Barat?

Buku ini mencoba menangkap suara mayoritas dari 1,6 miliar Muslim di seluruh dunia. Mereka adalah silent majority yang opini mereka sering tenggelam ditimpa suara-suara dari kutub-kutub ekstrem yang lebih banyak diekspos media.

Gallup World Poll selama beberapa tahun mengadakan proyek jajak pendapat Muslim di 35 negara. Dengan mewawancarai puluhan ribu Muslim di berbagai belahan dunia, Gallup berusaha mengetahui opini sesungguhnya dari mayoritas umat Muslim di dunia tentang pertanyaan-pertanyaan yang sering menimbulkan perdebatan.

Dengan membaca buku ini, Anda akan mengetahui jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini:
    Apakah mayoritas Muslim menyetujui aksi terorisme atas nama Islam?
    Apakah mayoritas Muslim membenci Barat?
    Manakah yang dipilih Muslim: demokrasi atau teokrasi?
    Benarkah mayoritas Muslimah merasa tertindas? Dan benarkah mereka menginginkan kebebasan seperti wanita Barat?

Jawaban-jawaban yang muncul sering kali di luar dugaan kita selama ini. Oleh karena itu, buku ini amat penting bagi para peneliti, akademisi, agamawan, dan siapa pun yang ingin mengetahui potret sesungguhnya mayoritas umat Muslim di dunia.

"Dalam masa penuh ketegangan dan kekerasan dewasa ini, buku ini sangat aktual dibandingkan buku-buku sejenis."
-Deepak Chopra

"Buku ini meruntuhkan retorika-konflik para politisi dan komentator, dan menampilkan suara umat Muslim yang sering tak terdengar."
-Uskup Agung Desmond Tutu, Nobelis Perdamaian