Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Meneropong Trend Buku

Tahun 2002 belum lama berlalu. Setiap tahun yang akan berakhir ditutup dengan merefleksi setiap langkah yang telah ditempuh, mengkaji semua jalan yang telah dilalui, menganalisa segaia hal yang telah dilaksanakan. Akttvitas perusahaan difokuskan pada stock opname, tutup buku untuk keperluan laporan keuangan tahunan, dan pembuatan anggaran untuk tahun berikutnya. Tahun 2003 baru saja lahir. Setiap tahun yang baru, dimulai dengan langkah yang penuh semangat Diawali dengan langkah yang sarat akan doa dan harapan untuk mencapai sesuatu yang jauh lebih baik dan lebih berarti daripada tahun sebelumnya.

Industri fashion dan kosmetika mengawali tahun yang baru dengan terobosan dan gebrakan baru. Menghadirkan inovasi dan kreasi paling mutakhir. Menciptakan trend-trend baru yang akan menjadi gaya hidup (lifestyle) masyarakat. Bukan hal yang tidak mungkin jika saat ini sejumlah perancang busana papan atas telah atau sedang mempersiapkan sebuah pagelaran busana untuk mempublikasikan "Trend Busana 2003" menurut versi mereka masing-masing. Mustika Ratu dan Sari Ayu juga kerap mengawali tahun dengan mempublikasikan trend warna kosmetika terbaru bagi kaum hawa. Adji Notonegoro, Ramli, Itang Yunaz, Samuel Watimena, Oscar Lawalata, Kanaya Tabitha, Poppy Dharsono, Mooryati Soedibyo, dan Martha Tilaar seolah-olah menjadi panduan atau trend setter bagi masyarakat luas di bidang yang mereka geluti.

Bagaimana dengan industri buku? Sejauh yang saya ketahui, tidak ada penerbit yang mempublikasikan trend buku yang akan diterbitkannya dalam satu tahun ke depan kepada masyarakat. Tema yang beragam dengan berbagai macam desain dan bentuk buku secara fisik hadir dengan sendirinya. Penerbit memberi kebebasan sepenuhnya kepada masyarakat untuk menganalisa dan menarik kesimpulan sendiri mengenai trend buku yang diterbitkan setiap tahunnya. Namun demikian, dalam menentukan buku-buku yang akan diterbitkan tentu penerbit mempunyai berbagai macam pertimbangan. Misalnya saja situasi dalam negeri, perkembangan yang terjadi di dunia internasional, dan yang tidak kalah pentingnya adalah trend buku-buku dan tema-tema buku yang disukai oleh masyarakat, Lantas, bagaimana trend buku di masyarakat? Tema-tema apa saja yang disukai masyarakat?

Untuk mengetahui dan mencari jawaban terhadap kedua pertanyaan di atas ternyata bukanlah perkara yang mudah. Sejumlah mahasiswa Teknik Grafika dan Penerbitan Politeknik Negeri Jakarta pernah mencoba mengidentifikasi hal tersebut secara sederhana dengan menysbarkan angket kepada para pengunjung Jakarta Book Fair 2002 yang lalu. Namun sayangnya, sebagian besar responden tidak memberi jawaban pada pertanyaan mengenai tema buku yang disukai. Alasan mereka tidak memberi jawaban terhadap pertanyaan yang dibagi dalam 4 kategori (tema buku agama, tema buku anak dan remaja, tema buku perguruan tinggi, dan tema buku umum) juga tidak dapat diketahui secara pasti. Selain itu, untuk tema buku anak dan remaja yang disukai, banyak responden yang hanya menjawab komik, novel, dan buku cerita. Demikian pula halnya dengan tema buku umum yang disukai, ada responden yang hanya menyebutkan novel. Mereka tidak menyebutkan tema dari komik, novel, dan buku cerita yang disukai secara spesifik.

Untuk kategori buku agama, ajaran-ajaran dalam agama Islam mendominasi tema-tema yang disukai oleh para responden. Akidah (5,8%), Akhlak (5,3%), Fiqih (4,7%), Ibadah (3,9%), dan Tauhid (3,6%) merupakan tema-tema yang sangat digemari responden, Tema lainnya yang juga disukai adaiah Keislaman (2,8%), Manajemen Qolbu (2,4%), Sejarah (2,0%). Kisah Nabi (1,9%), Wanita (1.5%), Keimanan (1,3%), Kerohanian (1.3%), dan Ajaran Agama (1.3%). 

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam kategori tema buku anak dan remaja yang disukai, sebagian besar responden hanya menyebutkan komik (7,9%), novel (6,3%), dan buku cerita (4,2%) tanpa menyebutkan tema yang disukai secara spesifik. Adapun tema-tema buku anak dan remaja yang digemari para responden di antaranya adalah Psikologi (4,6%), Petualangan (3,4%), Kisah Cinta/Percintaan (2,7%), Pergaulan (2.0%), Kehidupan Remaja (1,9%), Pengembangan Diri (1,9%), Komedi/Humor (1,7%), Persahabatan (1,6%), Misteri (1,4%), Detektif (1,3%), dan Pendidikan (1,2%).

Ekonomi (4,0%), Komputer (3,9%) dan Psikologi (3,2%) merupakan tema-tema yang disukai untuk kategori buku perguruan tinggi. Beberapa tema lain yang juga digemari responden adalah Teknik (1,7%), llmu Pengetahuan (1,5%), Pendidikan (1,4%), Akuntansi (1,3%), Praktik Medis (1,3%), Kesehatan (1,2%), dan Hukum (1,1%), Psikologi (4,7%), Pengembangan Diri (4,2%), dan Sastra (3,3%) merupakan tema dalam kategori buku umum yang banyak disukai oleh para responden. Tema lainnya yang juga disukai adalah Sejarah (2,1%), llmu Pengetahuan (1,9%), Komputer (1,6%), Sosial (1,6%), Kesehatan (1,6%), Politik (1,6%), Biografi (1,4%), llmu Pengetahuan dan Teknologi/Iptek (1,3%), dart Manajemen (1,1 %). 

Jika dilihat dari buku-buku yang beredar dalam beberapa tahun terakhir ini, sebagian besar dart tema-tema buku yang disukai oleh para responden tersebut merupakan buku-buku terjemahan, Apakah di tahun 2003 ini buku-buku terjemahan dengan berbagai macam tema seperti yang disukai oleh para responden di atas tetap akan menjadi trend? Ataukah justru tema-tema seputar perkembangan dan memanasnya situasi perpolitikan dalam menyambut pemilu 2004 yang akan mendominasi pasar perbukuan di tanah air? Kita lihat saja nanti!

Oleh: Melvi
Majalah Mata Baca Vol. 1/No. 7/Februari 2003