Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jual Novel Hikayat Kadiroen (Semaoen)

Judul: Hikayat Kadiroen
Penulis: Semaoen
Penerbit: Sega Arsy, 2014
Tebal: 244 halaman
Kondisi: Stok lama (bagus)
Harga: Rp. 40.000 (blm ongkir)
Order: SMS/WA 085225918312


Sebuah buku yang menceritakan perjalanan hidup seorang Kadiroen yang merupakan lulusan sekolah pamong. Perjalanan kariernya yang pertama dia lalui sebagai mantri polisi. Karena memiliki jiwa kepemimpinan yang bagus dan prestasi dalam mengungkap kasus kejahatan maka dia di promosikan sebagai wakil wedana. Dari situ kadirun bertemu dengan Ardinah seorang pujaan hatinya. Kisah cintanya dengan ardinah mengisi hampir sebagian besar buku ini. Karena terbelit suatu persoalan maka kisah cintanya dengan ardinah tidak dapat berlanjut. Sampai pada akhirnya waktu Khadirun berhenti menjadi wedana karena ingin terlibat langsung dalam pergerakan dan terjun dalam dunia jurnalistik. Dia bertemu lagi dengan Ardinah atas bantuan dari Sariman seorang jurnalis dari Sinar Rakyat. Sinar Rakyat pada saat itu merupakan agitator dari PKI dan Khadirun memutuskan untuk berhenti menjadi wedana dan bergabung sebagai kepala redaksi dari surat kabar ini. Setelah diperkenalkan oleh Sariman akhirnya mereka berdua hidup bahagia dengan pekerjaan Khadirun sebagai jurnalis.

Semaoen yang lahir di Curahmalang, Kecamatan Sumobito, Mojoagung, Kabupaten Jombang, Jawa Timur sekitar tahun 1899 adalah salah seorang tokoh perjuangan Kemerdekaan Indonesia. Kendati berasal dari keluarga rendahan dan tergolong masyarakat kurang mampu serta tereksploitasi, tetapi ia berhasil masuk ke sekolah ‘Tweede Klas’ (sekolah bumiputera kelas dua) dan berhasil menamatkan pendidikannya di sekolah ‘Hollands Inlandsche School’ (HIS).

Pada usia 14 tahun Semaoen masuk dalam Central Serikat Islam (CSI). Kemudian, tahun 1915, masuk ke ‘Indische Sociaal-Democratische Vereeniging’ (ISDV) pimpinan Sneevliet. Pada 23 Mei 1920, Semaoen mengganti ISDV menjadi Partai Komunis Hindia. Tujuh bulan kemudian, namanya diubah menjadi Partai Komunis Indonesia dan ia menjadi ketuanya. Ia juga bergabung di organisasi Vereeniging voor Spooren Tramwegpersoneel (VSTP), serikat buruh kereta api dan trem afdeeling Surabaya.

Sikap dan prinsip komunisme yang dianut Semaoen membuatnya harus memisahkan diri dari Serikat Islam (SI) pada Oktober 1921. Pada akhir tahun itu juga dia meninggalkan Indonesia untuk pergi ke Moskow.

Ia termasuk satu dari sedikit tokoh besar komunis Indonesia yang selamat dari eksekusi mati sebagai akibat dari berbagai pemberontakan. Saat kembali ke Indonesia dalam usia setengah abad lebih, Semaoen telah terputus dari PKI, partai yang ia dirikan. Bahkan sejak 1959 sampai dengan 1961 dia bekerja sebagai pegawai pemerintah. Dia juga sempat mengajar mata kuliah ekonomi di Universitas Padjajaran, Bandung. Ia meninggal pada 1971.

Semaoen juga seorang penulis produktif. Kebanyakan ditulis pada surat kabar beraliran kiri. Di antara karya-karya Semaoen adalah “Penuntun Kaum Buruh” yang dibuat untuk para anggota Partai Komunis Indonesia. Ia juga banyak menulis artikel yang berisi perjuangan hak-hak rakyat kecil. Buku “Hikayat Kadiroen” ini merupakan roman politik yang langka pada zamannya. Ia menceritakan seorang priyayi Marxis yang sangat peduli kepada rakyatnya.