Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jual Buku Sexpionage: Intelijen Wanita Perang Dunia 2

Judul: Sexpionage: Intelijen Wanita Perang Dunia 2
Penulis: Wang Xian Jun
Penerbit: Pustaka Solomon, 2010
Tebal: 116 halaman
Kondisi: Stok lama (bagus)
Harga: Rp. 30.000 (blm ongkir)
Order: SMS/WA 085225918312


Membaca buku ini anda akan mengetahui bahwa mata-mata (spionase) merupakan profesi ke-2 tertua di muka bumi. Sejarah nyata yang paling mengerikan dibongkar selama perang dunia kedua yang pernah mewarnai peradaban. Dari wanita panggilan daerah pinggiran Florida. wanita jagal manusia. sampai kepada tukang racun terbesar dalam sejarah menunjukkan bahwa semua wanita dapat menjadi sangat berbahaya dan sanggup melakukan kejahatan yang sangat kejam.

Mereaka tidak saja membelakangi suaminya tetapi juga mempunyai rahasia pembunuhan. Inilah buku yang membahas kisah nyata dibalik skandal seks. kemunafikan. dan pembunuhan. Banyak orang masih beranggapan wanita bersifat terlalu emosional dan pasif sehingga mereka diasumsikan akan lebih bahagia apabila berada disekeliling anak-anak dibandingkan apabila mereka terjerat kasus pembunuhan Tetapi benarkah demikian? Inilah kisah para wanita yang menjadi spionase terhebat dalam perang dunia kedua.

Statement bahwa wanita adalah makhluk yang lemah nampaknya tidak berlaku untuk semua wanita, terutama untuk mereka yang hidup di zaman perang dunia ke-2. Situasi dan kondisi perang yang serba gawat dan mendesak, memaksa wanita melakukan pekerjaan pria. Tidak sedikit dari mereka yang menerima tugas ganda, sebagai penghibur para tentara sekaligus seorang mata-mata. Buku Intelejen Wanita Perang Dunia II karya Wang Xiang Jun ini mengupas habis sejarah, fakta, juga profil para intelejen wanita ini selama perang dunia kedua.

Tersebut nama Virginia Hall, wanita pincang yang paling berbahaya, Josephine Baker, selebritis dengan julukan “Bronze Venus”, Hedy Lamarr, seorang aktris sekaligus penemu, Ruth Wilson, Agnes Meyer, dan mata-mata lainnya. Mereka tidak hanya memiliki kecantikan wajah, namun mereka sangat ahli di bidang bahasa, matematika, dan kriptologi.

Secara umum, Wang Xiang Jun menceritakan kontribusi wanita sebagai WAVES Angkatan Laut, Tentara Darat Wanita (WLA), dan sebagai intelijen dari Kantor Dinas dan Strategi (OSS). Kebanyakan dari mereka berjasa dalam memecahkan sandi Jepang, mengorek informasi politik, bahkan melakukan pembunuhan rahasia. Informasi baru dan fakta-fakta yang dipaparkan dengan jelas dan sistematis. Namun sayang, profil para intelijen ini terkesan acak, lalu dalam penempatan gambar dan tulisan masih harus diedit ulang agar pembaca dapat lebih nyaman dalam membacanya. Buku ini dapat menambah wawasan kita tentang adanya kontribusi besar wanita dalam perang dunia kedua sebagai serorang mata-mata handal. Mereka menjadi bukti sejarah bahwa wanita bisa menjadi mahkluk yang berbahaya.