Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

5 Alasan Buku Fisik Lebih Baik Daripada E-Book

Meskipun pembaca e-book sudah menjadi pemandangan yang lebih umum di sekitar kota, buku fisik masih punya penggemar mereka. Menurut The New York Times, penjualan e-book jatuh pada tahun 2015. Buku cetak pasti tidak mati. Bahkan, menurut beberapa penelitian, buku cetak benar-benar menjadi pilihan yang lebih baik untuk beberapa pembaca. Sementara para ilmuwan masih mencoba untuk mengamati persis bagaimana bacaan digital mempengaruhi kita secara berbeda, berikut lima hal yang membuat e-book kalah dengan buku fisik.

1. E-book dapat mengurangi pemahaman membaca
Dalam sebuah studi terhadap siswa sekolah menengah, peneliti West Chester University menemukan bahwa siswa yang membaca di iPad memiliki pemahaman bacaan yang lebih rendah daripada ketika mereka membaca buku cetak. Mereka menemukan bahwa anak-anak kadang-kadang melewatkan teks demi fitur interaktif dalam e-book, menunjukkan bahwa multimedia tertentu dalam e-book anak-anak dapat merugikan praktek membaca itu sendiri. Walaupun para peneliti mencatat bahwa beberapa fitur interaktif dalam e-book dirancang untuk meningkatkan pemahaman, sehingga mereka mungkin akan lebih bermanfaat daripada grafis interaktif game.

2. Anak kecil bisa terganggu oleh e-book
Hasil yang sama ditemukan oleh sebuah penelitian kecil oleh Joan Ganz Cooney Center yang terdiri dari 32 anak-anak membaca e-book dan buku cetak bersama orang tua mereka. Ditemukan bahwa e-book mungkin mengganggu. Anak-anak yang membaca e-book --dengan interaktif, pengalaman multimedia-- yang lebih terlibat dengan mereka secara fisik, tetapi pada akhirnya mereka ingat lebih sedikit rincian narasi daripada mereka yang membaca buku cetak.

3. Pembaca ingat lebih sedikit kronologi dalam buku.
Studi lain terhadap orang dewasa juga menemukan bahwa e-book sulit untuk diserap. Para peneliti meminta 25 orang membaca cerita 28 halaman pada Kindle dan 25 orang untuk membaca cerita di buku, kemudian meminta pembaca untuk menempatkan 14 peristiwa dari cerita itu dalam urutan kronologis. Mereka yang membaca cerita pada Kindle melakukan lebih buruk pada tes kronologi daripada pembaca buku, meskipun mereka melakukan hampir sama baiknya dengan pembaca buku cetak dalam tes lainnya. Penelitian sebelumnya oleh para ulama yang sama, dari Stavanger University di Norwegia, menemukan bahwa siswa kelas 10 di Norwegia juga ingat lebih banyak teks jika mereka membacanya di media cetak daripada di layar komputer.

4. E-book tidak keren seperti buku teks
Walaupun e-book sering lebih murah (dan lebih mudah untuk dibawa) daripada buku teks, anak sekolah sering tidak memilih mereka. Dalam beberapa survei terhadap anak sekolah, sebagian besar siswa melaporkan lebih memilih buku cetak. Namun demikian sebuah studi National Literacy Trust tahun 2012 di Inggris terhadap anak usia 8 sampai 16 tahun menemukan bahwa lebih dari 50 persen anak-anak dilaporkan lebih memilih membaca layar komputer.

5. E-book melelahkan.
Menatap layar yang menyala dapat melelahkan mata dan otak. Sebuah studi tahun 2005 dari Swedia menemukan bahwa membaca digital memerlukan beban kerja kognitif yang lebih tinggi dibandingkan membaca di kertas. Selanjutnya, menatap layar LED di malam hari dapat mengganggu pola tidur. Sebuah studi Harvard tahun 2014 menemukan bahwa tidur orang yang menggunakan e-reader dengan layar LED di malam hari lebih buruk dan lebih lelah pada hari berikutnya. Jadi, jika anda akan membaca  e-book, pilihlah yang tanpa lampu latar. Jika anda benar-benar mencoba untuk menyerap materi, anda mungkin ingin membaca sebuah buku fisik. Dan jika anda akan membaca belajar sepanjang malam, matikan lampu latar.

Tapi jangan buang dulu e-reader anda
Namun, semua ini tidak berarti bahwa membaca di Kindle benar-benar akan melelehkan otak anda. Misalnya, membaca e-book di komputer adalah pengalaman yang jauh berbeda daripada membaca di Kindle, yang khusus dirancang untuk mengkonsumsi buku. Jadi bermain dengan e-book interaktif di iPad, dibandingkan dengan menggunakan perangkat e-book sederhana yang hanya menyajikan teks, dengan tidak ada peluang untuk terkena gangguan digital.