Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Profil Singkat Penerbit Al-Quran di Indonesia

Gema Insani Press: Penerbit Al-Quran Seri Al-Huda
Didirikan di Jakarta pada 29 April 1986, penerbit buku-buku Islam ini mengawali suksesnya lewat penerbitan buku berjudul Perang Afghanistan. Hingga mencapai usia 25 tahun, penerbit yang dikenal dengan inisial GIP ini telah menerbitkan 1.000 lebih judul buku yang meliputi beragam bidang: syariah, ibadah, dakwah, muamalah, hingga pengetahuan populer.

Belakangan, sejak 2002, penerbit ini mulai menerbitkan mushaf Al-Quran lewat anak perusahaannya bernama Al-Huda. Dari penerbitan Al-Qur'an yang dilakukannya sejauh ini, GIP punya produk unggulan, yakni Al-Qur'an tiga bahasa: Indonesia, Inggris, dan Arab. "Selama Ramadan, permintaan pasar untuk Al-Quran kami naik sampai lebih 30%," ujar Abdul Hakim, Kepala Divisi Penerbit Kelompok dan Public Relations GIP.

Selain Al-Huda, ada beberapa anak perusahaan yang masuk dalam kelompok penerbitan GIP. Tercatat nama penerbit Al-Qalam, Al-Insan, Inovasi, Kreasi, Prestasi, Perspektif, dan Sinergi. Setiap anak usaha ini menerbitkan jenis buku yang berbeda bidang dan temanya. Lebih jauh lagi, GIP pun memiliki percetakan sendiri untuk memproduksi buku-buku terbitannya. "Semua dikelola dari modal perusahaan sendiri, tanpa bantuan dana dari luar," ujar Abdul Hakim lagi.

Seperti halnya banyak penerbit lain di Indonesia, oplah buku-buku terbitan GIP pada terbitan pertama rata-rata berkisar antara 3.000-5.000 eksemplar. Ada kalanya juga sebuah judul diterbitkan dengan oplah 4.000 eksemplar. Soal oplah cetak ini tentu disesuaikan dengan kebutuhan pasar dan pesanan. Tak jarang, untuk tema tertentu yang dibutuhkan masyarakat, buku-buku terbitan GIP mengalami cetak ulang berkali-kali.

Mizan: Penerbit Sembilan Mushaf
Dalam bahasa Arab, nama penerbit ini bermakna timbangan. Didirikan di Bandung oleh tiga mahasiswa yang dimotori Haidar Bagir, penerbit ini sudah malang-melintang dalam dunia perbukuan sejak 1983. Boleh dibilang, sejak awal berdirinya, penerbit ini membawa dan mengembangkan genre baru dalam dunia penerbitan buku-buku Islam di Tanah Air.

Dalam perkembangannya kemudian, untuk mengikuti perkembangan keilmuan, Mizan membentuk unit-unit usaha baru di bawah bendera Mizan Publica sebagai induknya. Ada dua di antaranya yang amat dikenal, yakni Mizan Pustaka dan Hikmah Publishing House. Pada masa awal-awal berdirinya, penerbit ini hanya mampu menerbitkan tiga judul pada tahun pertama. Kini bersama seluruh grup usahanya, Mizan sanggup menerbitkan sampai 600 judul dalam setahun. Bahkan, anak perusahaannya juga meliputi unit usaha percetakan.

Dalam hal penerbitan Al-Quran, Mizan punya catatan tersendiri. Lewat kerja sama dengan tim kreatif di bawah kepemimpinan Achmad Haldani, penerbit ini setidaknya sudah meluncurkan sembilan jenis mushaf Al-Quran. Selain Al-Quran dan terjemahan berhiasan etnis Nusantara, Mizan juga mengeluarkan mushaf Al-Quran edisi ilmu pengetahuan yang diberi nama Al-Alim. Bersama Al-Quran Al-Mizan, Al-Quran terjemahan per kata berjuluk An-Nur Al-Quran, Al-Alim termasuk produk Mizan yang amat laris di pasaran.

Karena tak puas sekadar "main" di dalam negeri, Mizan juga telah mengembangkan kepak sayapnya di luar negeri lewat bendera Mizan International. Selain itu, di dalam negeri sendiri penerbit ini menjalin kerja sama dengan berbagai lembaga lain. Lewat Bentang Budaya yang telah diambil alihnya, Mizan menjalin kerja sama dengan Yayasan Lingkar Pena. Malah, belakangan penerbit buku ini mencoba peruntungannya dai jalur perfilman.

Erwin Y. Salim
Majalah Gatra, 42 / XVII 31 Agustus 2011