Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jual Buku Bibel, Qur'an dan Sains Modern

Judul: Bibel, Qur'an dan Sains Modern
Penulis: Maurice Bucaille
Penerbit: Bulan Bintang, 2010
Tebal: 293 halaman
Kondisi: Stok lama (bagus)
Harga: Rp. 80.000 (blm ongkir)
SMS/WA: 085225918312


Maurice Bucaille memulai risetnya dengan sikap yang netral terhadap ketiga kitab suci (Perjanjian Lama, Perjanjian Baru dan Al-Qur'an), dan ia cukup berhasil melaksanakan tugasnya sebagai peneliti. Meski demikian, sejak awal Bucaille telah mempertunjukkan kekecewaannya pada Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, atau lebih tepatnya pada para ahli Kristen dan Yahudi yang meneliti kedua kitab ini, karena begitu banyaknya kesalahan dan penyimpangan yang dengan sengaja disembunyikan, atau ditutupi dengan pembenaran yang memalukan. Ungkapan-ungkapan kekecewaan yang dilontarkannya dengan gamblang memang wajar, karena sebagai orang yang lahir dan besar di Eropa, Bucaille sejak kecil didoktrin untuk mempercayai keaslian kedua kitab tersebut.

Bucaille cukup berhasil pula dalam memahami bahwa Al-Qur'an bukanlah kitab sains, meskipun di dalamnya kita jumpai banyak ayat yang hanya bisa dipahami sepenuhnya dengan pemahaman sains yang komprehensif yang hanya bisa kita dapatkan di jaman modern. Bucaille juga menggarisbawahi kenyataan bahwa seringkali Al-Qur'an tidak menjelaskan detil dari suatu fenomena atau kejadian sejarah, namun penjelasannya cukup bisa untuk dipercaya. Berbeda dengan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru yang memuat detil-detil kejadian yang sekilas nampak menakjubkan, namun setelah diteliti justru sangat kontradiktif.

Nilai terpenting dari buku ini barangkali bukan pada penelitian kecocokan Al-Qur'an dengan data-data ilmiah modern, karena sejak dahulu ilmuwan Muslim tak pernah mengalami kesulitan mengembangkan ilmu pengetahuan di bawah bimbingan Al-Qur'an. Bukan pula pada penonjolan bukti-bukti yang menunjukkan kontradiksi dalam kitabnya orang Yahudi dan Kristen. Hemat saya, buku ini memiliki nilai penting bagi para pembaca di Barat dan Timur untuk memahami betapa hebatnya propaganda untuk memusuhi Islam. Bagi orang-orang di Barat, buku ini mungkin bisa membuka mata mereka dari tipuan para 'cendekiawan' yang memusuhi Islam. Bagi orang-orang di Timur, terutama umat Muslim, buku ini bisa memberikan banyak informasi menarik seputar penyelewengan data, terutama dalam hal penelitian Al-Qur'an yang digelar oleh ahli-ahli di Barat.

Satu-satunya kelemahan, barangkali, adalah pada pemahaman Bucaille terhadap hadits. Bucaille memahami hadits sebagai wahyu yang memiliki kelemahan seperti Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, karena wahyu-wahyu tersebut tidak dicatat dalam bentuk tulisan oleh pendengar pertamanya. Masalah ini sebenarnya sudah dibahas oleh Syaikh Al-A'zhami, untuk menjawab pandangan yang sama yang juga telah dikemukakan oleh kalangan orientalis. Meski demikian, kesalahan tersebut mungkin bisa ditolerir, karena buku ini memang secara khusus membahas tiga kitab suci, dan bukannya kitab hadits atau hadits secara umum.

Bagaimana pun, Bucaille telah berhasil menangkis berbagai tuduhan terhadap Al-Qur'an. Buku ini telah menunjukkan betapa Al-Qur'an tidak mengikuti pola yang dilakukan oleh Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, dan karenanya, ia tak mungkin dituduh sebagai kitab jiplakan. Bucaille juga berulang kali membuktikan bahwa Al-Qur'an tak mungkin dikarang oleh Nabi Muhammad saw. atau manusia mana pun yang hidup di jaman itu, karena pengetahuan yang ada di dalamnya benar-benar melangkahi kepercayaan-kepercayaan menyimpang pada jamannya. Pada akhirnya, Bucaille mengajak para pembacanya untuk mengakui bahwa "there's no human explanation for Al-Qur'an"