Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jual Buku Menggeledah Hasrat: Sebuah Pendekatan Multi Perspektif

Judul: Menggeledah Hasrat: Sebuah Pendekatan Multi Perspektif
Editor: Alfathri Adlin
Penerbit: Jalasutra, 2006
Tebal: 488 halaman
Kondisi: Stok lama (bagus)
Harga: Rp. 85.000 (blm ongkir)
SMS/WA: 085225918312


Hasrat’ adalah sesuatu yang kerapkali justru terlupakan ketika orang sibuk membahas mengenai rasionalitas, iman, akal budi atau segala bentuk logos lainnya. Cermatan itulah yang justru dilakukan oleh Forum Studi Kebudayaan (FSK) – Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB dalam rangkaian diskusi bulanannya. Rangkaian diskusi tersebut kemudian dibukukan dalam antologi tulisan mengenai hasrat berjudul: “Menggeledah Hasrat: Sebuah Pendekatan Multi Perspektif”

Buku “Menggeledah Hasrat” ini terdiri dari 17 tulisan dari 13 penulis. Secara garis besar, tawaran dari buku ini adalah mengajak pembaca melihat bagaimana hasrat bekerja dalam diri manusia dan dalam kultur di mana manusia berada. Ada sejumlah perspektif yang coba dihadirkan, yang menyiratkan bahwa kehadiran hasrat dalam kehidupan itu sendiri bersifat plural dan tak terjelaskan dalam sebuah penjelasan tunggal. Pembaca akan disuguhi rangkaian pemikiran, mulai dari Perspektif Timur, Yunani kuno, Filsafat Modern hingga filsafat posmodern. Mulai dari hal nabi agama Samawi, Plato, Socrates, Sigmund Freud, Gilles Deleuze, FĂ©lix Guattari, hingga pemikiran feminis Julia Kristeva, Luce Irigaray. Buku antologi ini, bisa jadi merupakan tawaran lain di tengah derasnya aliran pemikiran mainstream dalam memahami manusia dan budaya.

Sejumlah sub-tema yang ada dalam buku ini adalah:
- Antara Minimalisme dan Pluralisme: Manusia Indonesia dalam Serangan Posmodernisme (Yasraf Amir Piliang)
- Hiperfilsafat (Donny Gahral Adian)
- Shakti: Tinjauan Hasrat dalam Tradisi Timur (Deden Himawan)
- Homo Desiderare: Libidinal dan Karnal dalam Ruang-Hidup (Alfathri Adlin)
- Hasrat di Balik Sains: Melacak Hasrat dalam Diskursus Sains dengan Psikoanalisis (Lucky Ginanjar Adhipurna)
- Hasrat: Terbebas dan Terpenjara (S. Kunto Adi Wibowo)
- Dari Lemparan Dadu Chaos hingga Momen Rekoleksi: Perjalanan Flash Back Mencari Paradigma Sains dalam Sungai Hasrat (Iwan Suryolaksono)
- Hasrat Tubuh, Kosmetik, Kecantikan: Perempuan sebagai Kosmos dan Konsumen Citraan (Kurniasih & Alfathri Adlin)
- Abjek dan Monstrous Feminine: Kisah Rahim, Liur, Tawa, dan Pembalut (Aquarini Priyatna Prabasmoro)
- Imaji Perempuan di Media: Representasi dan Resistensi di Balik Idealisasi Wacana Tubuh (Idi Subandy Ibrahim)
- Lara Croft: Antara Hasrat Menjadi dan Hasrat Memiliki (Audifax)
- Lacan dan Hasrat Cermin Cala Ibi (Kurniasih)
- Hasrat yang Tersembunyi di Balik Hijab: Mitologi, Teologi dan Ideologi dari Jilbab (Alfathri Adlin)
- Hasrat, Mimpi, Seksualitas: Karya Seni Rupa dalam Pendekatan Psikoanalisis Freudian (Irma Damajanti)
- Konsumsi, Selera dan Perubahan Sosial (Yasraf Amir Piliang)
- Mendesain Hasrat: Hasrat Visual dan Visualisasi Hasrat pada Objek Desain (Ruly Darmawan & Alfathri Adlin)
- Seni dan Hasrat: Relasi Pandangan pada Kontroversi Pornografi Art Photo Luna Maya (Audifax).

Pluralitas hasrat yang mengalir dalam manusia dan budaya, tercermin dalam pluralnya sudut pandang pembahasan berikut topik yang diangkat dalam pembahasan itu. Layaknya hasrat itu sendiri, pembahasan-pembahasan dalam buku inipun mengalir hingga mencapai sejumlah ranah, seperti psikologi, sosiologi, antropologi, komunikasi, seni, sastra dan berbagai kelimuan lainnya. Begitu pula topik yang diangkat untuk dibahas, mulai dari kontroversi di dunia entertainment, fiksi, karya sastra, film, agama, feminisme, tradisi Timur, hingga sains. Pengendalian hasrat dalam kehidupan, hanya bisa dilakukan ketika ada kesadaran akan kehadirannya. Ketidaksadaran akan keberadaaan hasrat itulah yang kerap menimbulkan peristiwa-peristiwa yang berada di luar pemahaman “Akal” dan “Budi” manusia.

Meski sejumlah penulis dalam buku ini mengangkat peristiwa yang keseharian dan disajikan dalam bahasa yang mengalir, namun buku ini bisa jadi akan tak mudah dipahami secara utuh bagi mereka yang tak akrab dengan bacaan-bacaan psikologi, budaya dan filsafat. Sisi ini membuat buku ini sebenarnya telah “memilih sendiri pembacanya”, artinya ia tak terbuka untuk dipahami semua orang. Sejumlah kerangka pemikiran yang diacu oleh beberapa penulis dalam buku ini, bisa jadi masih merupakan sesuatu yang asing atau bahkan baru bagi kebanyakan orang, bahkan di kalangan akademisi sekalipun.

Namun demikian, buku ini juga memiliki sisi kekuatan, yang terletak pada tawaran yang mengajak pembaca untuk merenung bahwa ketika hasrat menguasai hal-hal yang menampak di dunia dan tak ada kekuatan yang mampu mengendalikannya, maka akan berimbas pada terciptanya suatu kondisi ekstrem, yaitu gejala ketika segala sesuatu berkembang, bertumbuh, dan membiak dengan kecepatan tinggi tanpa kendali, sehingga ia menerjang batas-batas yang semestinya tak boleh dilewati. Sejumlah sudut pandang dari penulis-penulis yang menyertakan tulisannya dalam buku ini, membuat pembaca tak disodori sebuah kebenaran tunggal dalam memahami hasrat.

Jika anda lelah membaca penjelasan-penjelasan tentang manusia dan budaya yang berpusat pada keberadaan “Akal Budi”, “Rasio”, “Iman” dan sejenisnya, buku ini adalah sebuah tawaran menarik untuk melihat manusia dan budaya dari sudut pandang berbeda. Ketimbang menjadi sebuah antitesis bagi hal-hal seperti “Akal Budi”, “Rasio” “Iman” dan sejenisnya, pemikiran dalam buku ini lebih merupakan ajakan bagaimana manusia tidak melupakan hal lain yang juga esensial dalam kehidupan. Pelupaan itu sendiri adalah kunci bagi Sang Hasrat untuk berkuasa dalam kehidupan.