Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jual Buku Pacar Merah Indonesia (Buku 2)

Judul: Pacar Merah Indonesia: Peranan Tan Malaka dalam Berbagai Konflik Dunia (Buku 2)
Penulis: Matu Mona
Penerbit: Beranda, 2010
Tebal: 228 halaman
Kondisi: Stok lama (cukup)
Stok kosong


Buku ini merupakan kelanjutan buku Pacar Merah Indonesia 1 yang menceritakan petualangan Pacar Merah Cs yang memikat, lengkap dengan spionase, politik, dan romantika di beberapa negara, baik di Timur maupun Barat, sehingga gelanggang sepak terjangnya sangat luas. Tokoh-tokoh dalam buku ini adalah Pacar Merah/Tan Malaka, Ivan Alminsky, Paul Mussotte, Darsonov, Semounov, Francois, Marcelle, dan Agnes Paloma. Tokoh utama (Parcar Merah/Tan Malaka) akan berganti-ganti nama sesuai di negara mana ia berada, sehingga mudah dikenali oleh penduduk setempat. Di negara-negara Arab, Pacar Merah bernama Ibrahim el-Molqa; di India dan Filipina bernama Profesor Martinez; dan di Samarkand, Kaukasus, dan di Rusia bernama Amru.

Petualangan Pacar Merah dimulai di Arab (Palestina), dengan nama Ibrahim el-Molqa ia membantu perjuangan bangsa Arab (Palestina) melawan kaum Yahudi, didukung bangsa Barat, yang ingin menjadikan Palestina sebagai The National Home of the Jews (Negara Kebangsaan bangsa Yahudi). Ia mendapat telegram dari Alminsky untuk menghadiri Pan Malay Congress di Jodphur India. Dengan nama Professor Martinez, bersama Alminsky, ia memimpin Pan Malay Congress. Dari India, Pacar Merah bersama Alminsky dan Nona Agnes berpetualang ke Moskow, Rusia, untuk membebaskan Semounov yang ditahan pihak GPU Rusia. Di Iran Pacar Merah bersama Alminsky ditangkap dan dipenjara oelh pemerintah Iran karena dituduh menjadi dalang kerusuhan dalam upacara perayaan memperingati hari wafatnya Hasan-Husein. Namun mereka dapat meloloskan diri dari jerat hukuman di pengadilan. Pacar Merah dan Alminsky kemudian kembali membantu perjuangan rakyat Palestina melawan kaum Yahudi, hingga Alminsky gugur dalam sebuah pertempuran yang hebat.

Buku ini sengaja disusun oleh Matu Mona sebagai jurnal dan perlawatan beliau selama berada di negara-negara tersebut. Memang sejarah milik orang-orang yang menuliskannya!