Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jual Buku Komik Seri Sukab Intel Melayu: Misteri Harta Centini

Judul: Komik Seri Sukab Intel Melayu: Misteri Harta Centini
Penulis: Seno Gumira Ajidarma & Zacky
Penerbit: KPG, 2002
Tebal: 113 halaman
Kondisi: Stok lama (bagus)
Harga: Rp. 35.000 (blm ongkir)
SMS/WA: 085225918312
PIN BBM: 5244DA2C


   
Sukab. Inilah nama yang selalu digunakan oleh penulis superproduktif Seno Gumira Ajidarma dalam cerpen-cerpennya. Sukab bisa menjadi tokoh apa saja. Bisa jadi seorang penjual bunga, seorang paman hingga menjadi anak SMU! Kali ini Seno "menugaskan" Sukab untuk untuk menjadi seorang intel dalam lakon cerita bergambarnya alias komik Sukab Intel Melayu yang mengambil cerita episode Misteri Harta Centini. Karya ini sendiri merupakan kolaborasinya dengan Zacky, kartunis asal Yogyakarta. Keduanya juga pernah bekerja sama dalam komik Jakarta 2039 dan kumpulan Cerpen Kematian Donny Osmond.

Sukab adalah seorang intel Melayu yang digambarkan rada ajaib, mungkin lebih tepatnya norak karena memakai jas panjang dan memakai topi bak detektif FBI zaman baheula, tetapi kadang terlihat mirip dengan tokoh Indiana Jones yang diperankan Harrison Ford. Aneh juga kan, masa sih nggak kepanasan dalam cuaca Jakarta yang lebih mirip Gurun Sahara!?

Seperti halnya jagoan-jagoan di televisi atau layar lebar lebih tepatnya mungkin film-film spionase macam James Bond atau Mission Impossible, ada bos yang selalu memerintah Sukab. "Si Boss" tidak kelihatan. Mungkin sengaja agar terkesan berbau hal-hal yang sangat rahasia alias top secret. Sukab yang doyan filsafat dan sastra ini juga "dibekali" dengan seorang teman bernama Paidi. Sukab selalu memanggilnya dengan nama "partner" biar lebih mirip film-film televisi, katanya. Paidi yang kocak ini bertubuh tambun, perilakunya juga rada-rada nekat. Selain Paidi, masih ada informan bernama Jim Bon yang berambut jambul a la Tintin, yang selalu memperkenalkan dirinya dengan berkata "My name is Bon, Jim Bon." Mirip dengan James Bond 007 kala memperkenalkan diri. Jim Bon yang ngebet berat jadi intel ini tergolong naif dan lugu, meski demikian informasinya yang diberikannya selalu membantu Sukab. Juga tidak ketinggalan adalah Markonah, seorang perempuan penjaga warung malam yang juga pacar dari "partner". Hanya Markonah yang memanggil "partner" dengan nama sebenarnya Paidi. Dari warungnya banyak beredar informasi kelas bawah.

Terakhir, seperti biasanya jagoan juga harus memiliki pacar yang cantik. Mungkin biar mirip dengan Humphrey Bogart dan Ingrid Bergman dalam film Casablanca. Sukab juga memiliki perempuan cantik yang setia mendampinginya yaitu Shanty atau Santinet. Santinet adalah penyanyi di Midnight Cafe, tempat yang menjadi persinggahan Sukab sekaligus mencari informasi. Santinet sering terlibat dalam aksi-aksi Sukab meski sejatinya tidak sudi. Santinet juga yang mengejek Sukab dengan istilah "Dasar Intel Melayu!"

Suatu hari, "Si Boss" menugaskan Sukab untuk membongkar "misteri harta Centini" yang merupakan harta benda milik penguasa Orde Bobrok. Sukab bersama partner dan Jim Bon kasak kusuk mencari informasi mengenai keberadaan harta Centini. Serangkaian peristiwa pun terjadi selama penyelidikan yang dilakukan oleh Sukab and friends mulai dari terbunuhnya para jaksa yang menyelidiki kasus ini, penculikan Sukab hingga terbunuhnya para saksi dan juga terbunuhnya para pelaku pembunuhan para jaksa. Singkatnya tidak ada sama sekali petunjuk untuk menyelidiki misteri harta Centini.

Sukab yang memang intel melayu selalu saja selangkah lebih lambat dari siapa saja, kalah informasi dari wartawan hingga kalah cepat beraksi dari para penjahat. Kala menguntit seseorang saja, Sukab selalu ketahuan! Meski gagal mengungkap misteri harta Centini, Sukab termasuk intel yang susah untuk dilenyapkan. Salah satu musuhnya Tuan Bayang-Bayang tambah senewen ketika tahu anakbuahnya gagal melenyapkan Sukab. Konon Tuan Bayang-Bayang sudah menyiapkan Ninja Burik untuk menghadapi Sukab dalam episode kedua komik ini.

Sukab yang selalu gagal dalam menjalankan tugasnya tetap saja didayagunakan oleh Si Boss. Masalah kegagalan memang sudah jadi trade mark intel melayu. Kalau tidak gagal, bukan intel melayu namanya!