Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Buku Mitos Pribumi Malas: Citra Orang Jawa, Melayu dan Filipina dalam Kapitalisme Kolonial

Judul: Mitos Pribumi Malas: Citra Orang Jawa, Melayu dan Filipina dalam Kapitalisme Kolonial
Penulis: Syed Hussein Alatas
Penerbit:  LP3ES, 1988
Tebal: 368 halaman
Kondisi: Bekas (cukup)
Stok Kosong

Citra tentang kemalasan bangsa-bangsa pribumi yang ditiup-tiupkan oleh penjajah tidaklah proporsional, bahkan ternyata berakar ideologis. Ia dimaksudkan untuk melegitimasi praktek-praktek penindasan dan ketidakadilan dalam memobilisasi tenaga kerja di koloninya; menyebarkan dan mencari alasan penaklukkan dan penguasaan Eropa atas wilayah koloninya; serta membelokkan unsur-unsur kenyataan sosial untuk menjamin bangunan ideologi yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Para penulis kolonial mendasarkan tudahan ideologisnya atas faktor iklim dan lingkungan tropis yang dikatakannya mendukung kemalasan bangsa pribumi, dimana dalam iklim tropis yang basah, panas, mudah terjangkit malaria serta kemewahan para pemimpinnya yang menyengsarakan rakyat, mengakibatkan mereka tinggal diam, tanpa cita-cita.

S.H. Alatas membantah semua anggapan itu. Ia menunjukkan bukti bahwa masyarakat pribumi – yang dalam buku ini dimaksudkan bangsa-bangsa Indonesia, malaysia dan Filipina – adalah pekerja keras, sebab kalau tidak, mereka tidak akan dapat hidup sebagai manusia. Mereka rajin di bidangnya, namun kebanyakan tidak bersedia menjadi alat produksi kapitalis untuk menghindari kerja sebagai budak.

Buku ini mencoba menganalisis asal usul dan fungsi mitos tentang pribumi malas dari abad ke-16 hingga abad ke 20 di Malaysia, Filipina dan Indonesia. Prof. Syed Hussein Alatas mengatakan bahawa orang Melayu dianggap pemalas oleh kolonial Barat karena orang Melayu tidak mau bekerja dengan penjajah yang menjatuhkan martabat mereka. Sarjana Barat ketika itu cenderung untuk menjatuhkan kehormatan pribumi Melayu. Namun, tuduhan kemalasan Melayu bukan disebabkan oleh malas yang sebenarnya. Sebaliknya adalah disebabkan oleh penolakan mereka untuk bekerja sebagai buruh ladang dan ketidakadilan yang diterima oleh mereka dalam kegiatan ekonomi kapitalis yang dikuasai oleh penjajah. Dibuktikan juga bahawa masyarakat Melayu akan rajin apabila minatnya timbul. Oleh itu, generalisasi masyarakat Melayu malas adalah tidak tepat dan suatu mitos.
Pesan Sekarang