Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jual Buku Apakah Bangsa Itu? (Ernest Renan)

Judul: Apakah Bangsa Itu?
Penulis: Ernest Renan
Penerbit: Alumni, 1994
Tebal: 136 halaman (ukuran kecil)
Kondisi: Bekas (cukup)
Terjual Jakarta Utara


Para pembaca tulisan-tulisan Soekarno tentu bakal menemukan nama Ernest Renan. Soekarno sering mengutip pendapat-pendapat Ernest Renan mengenai bangsa. Gagasan nasionalisme, Islam, Marxisme ala Soekarno pun terjiwai oleh kalimat-kalimat Ernest Renan. Soekarno memang orang ampuh. Lelaki itu sanggup menemukan dan mengerti risalah bangsa garapan Ernest Renan. Hasrat literasi memberi rangsang pemikiran politik dan membentuk Soekarno sebagai manusia-politik.

Risalah dari abad XIX ini merupakan terjemahan Mr. Sunario. Terjemahan Qu’est ce qu’une nation? (Apakah Bangsa Itu?). Pengaruh pidato Ernest Renan ada di Eropa, Amerika, Asia. Kalimat-kalimat Ernest Renan melintasi ruang dan waktu.

Ernest Renan berkata: “Sekarang ini orang membuat suatu kekeliruan jang lebih besar lagi: orang mentjampur-adukkan ‘ras’ dengan bangsa dan memberi (sifat) kedaulatan kepada golongan-golongan ethnografis atau lebih tepat lagi kepada golongan-golongan bahasa, jang serupa dengan kedaulatan rakjat-rakjat jang njata wudjudnja.” Kalimat terjemahan ini mungkin sulit terserap oleh mata. Aku menganggap kalimat ini memerlukan penjelasan seratus alinea. Aduh!

Kata “bangsa” ada di pidato, artikel, lagu, puisi, spanduk…. Kata itu bertebaran meski tak harus mengangkut makna bersumber dari Ernest Renan. Kita pun pantas malu jika menggunakan kata “bangsa” tapi tak mengandung gagasan. Malu!

Ernest Renan berkata: “Bangsa ialah djiwa, suatu azas rohani.” Ungkapan ini sering muncul sebagai kutipan di tulisan-pidato Soekarno. Ungkapan puitis. Ernest Renan menjelaskan: “Dua hal jang sesungguhnja hanja bersifat satu, (jang) membentuk djiwa (atau) azas rohani itu. Jang satu mendapat dalam waktu jang telah silam, jang lain dalam waktu sekarang. Jang satu ja’ni memiliki bersama warisan kenang-kenangan jang kaja-raja; jang lain ialah persetudjuan sekarang, keinginan akan hidup bersama, kehendak akan terus mempergunakan warisan jang diterima setjara tidak terbagi itu.”

Ernest Renan adalah “pudjangga”. Sebutan ini mengandung arti pemikir dan ahli-bahasa dalam mengungkap pelbagai pemikiran. Risalah Qu’est ce qu’une nation? adalah puisi dari masa silam.