Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jual Buku Raja Mogok: R.M. Soerjopranoto

Judul: Raja Mogok: R.M. Soerjopranoto (Sebuah Buku Kenangan)
Penulis: Bambang Sukawati
Penerbit: Hasta Mitra, 1983
Tebal: 96 halaman
Kondisi: Bekas (cukup)
Terjual Singapura


Demo buruh tidak hanya terjadi belakangan ini, tapi sudah terjadi jauh sebelum Indonesia merdeka. Demo buruh terutama berlangsung di Pulau Jawa untuk menentang kesewenang-wenangan Belanda dalam menentukan kebijakan sewa tanah dan upah buruh yang rendah. Demo buruh di awal abad XX, terutama dilakukan oleh para buruh pabrik untuk meminta kenaikan harga sewa tanah dan upah yang dipelopori oleh RM Soerjopranoto, keluarga bangsawan dari Kadipaten Pakualaman Yogyakarta.

Karena kepeloporannya itu akhirnya RM Soerjopranoto, mendapat julukan “De Stakings Koning” atau dalam bahasa Indonesia berarti ‘Raja Pemogokan’ dari sebuah majalah Belanda “De Express”. Tindakan pemogokannya yang pertama kali ini dilakukan secara serentak bersama-sama dengan pekerja buruh bumi putera dalam organisasi “Personeel Fabrieks Bond” pada 20 Agustus 1920 di Pabrik Gula Madukismo Bantul, Yogyakarta.

Organisasi pekerja pabrik gula tersebut didirikan pada tahun 1917 dengan anggota seluruh pekerja pabrik di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Hal itu dilakukan sebagai bentuk protes terhadap perkumpulan tuan-tuan pabrik di bawah pimpinan Engelenberg dan Brugers, yang berbuat sewenang-wenangan terhadap para buruh bumi putera.

RM Soerjopranoto kemudian diangkat sebagai Pahlawan Nasional ke-3, yang berasal dari trah Kadipaten Pakualaman Yogyakarta, atas kepeloporannya melawan pemerintah Belanda. RM Soerjopranoto tidak hanya membela rakyat kecil dalam aksi pemogokan, tetapi juga melawan Belanda, termasuk mendirikan sekolah dan berperan aktif di partai, terutama Partai Sarekat Islam.

Gelar Pahlawan Nasionalnya diberikan oleh Presiden RI Pertama, Ir Soekarno pada 30 November 1959. Sementara dua gelar pahlawan nasional yang diberikan pada tahun itu juga adalah kepada Abdul Muis (berasal dari Sumatera Barat) dan Ki Hadjar Dewantara (berasal dari DIY). Kebetulan pula Ki Hadjar Dewantara atau juga dikenal dengan nama RM Suwardi Soerjaningrat adalah adik kandung dari RM Soerjopranoto.