Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jual Buku Mitos Gerak Kembali yang Abadi: Kosmos dan Sejarah

Judul: Mitos Gerak Kembali yang Abadi: Kosmos dan Sejarah
Penulis: Mircea Eliade
Penerbit: Ikon Teralitera, 2002
Tebal: 205 halaman
Kondisi: Stok lama (bagus)
Harga: Rp 50.000 (blm ongkir)
Order: SMS/WA 085225918312

“…inilah sebuah esai bagi setiap orang yang berminat dalam sejarah religi (agama) dan mentalitas manusia kuno, yang dulunya sulit untuk dijelaskan.”

“Sebuah karya cermerlang, mendalam, dan membangkitkan semangat... Inilah tesis Eliade bahwa manusia kuno melihat masa depan bukan sebagai sejarah linier dan progresif, tetapi semata-mata sebagai serangkaian perjalanan kreatif, dari arketipe primordial.”
--Theodore H. Gaster, Review of Religion

Buku ini merupakan salah satu bentuk tulisan yang mengurai gerak siklis ide-ide agama primitif dalam term fenomenologi. Fenomenologi agama dipandang oleh Mircea Eliade memiliki aura yang lebih menyejukkan dibandingkan dengan metode positifistis yang cenderung reduksionis. Dalam buku ini, pengaruh Carl Jung nampak besar, yaitu ketika Mircea Eliade menggunakan istilah “arketipe” untuk menjelaskan bagaimana ide kosmos primitif bisa terwariskan sampai ke manusia modern. Dengan arketipe, banyak sekali unsur-unsur psikologi orang-orang primitif muncul kembali dalam rentang sejarah. Sehingga, sejarah oleh Mircea ditafsirkan sebagai gerak siklis yang mengulang, seperti ajaran agama Hindu tentang gerak Brahman. Buku ini berusaha menghidupkan kembali artefak-artefak ajaran agama kuno yang mempunyai relevansi dengan kehidupan modern.

Buku ini menyampaikan bahwa manusia cenderung arketipis dan paradigmatik. Apa itu arketipe? Arketipe berarti model atau pola yg mula-mula, berdasarkan pola asal ini dibentuk atau dikembangkan hal yg baru; prototipe. Jika manusia senantiasa membuat segala sesuatu berdasar pola yang sudah ada, dan baru mengalami pengembangan. Itu artinya manusia memiliki kecenderungan untuk melakukan segala sesuatu mengikuti pola yang sudah ada. Namun tetap dengan sejumlah pengembangan, yang tidak merubah konsep awal dari pola tersebut. Artinya manusia memang memiliki kecenderungan meniru.