Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jual Buku Dalang di Balik Wayang

Judul: Dalang di Balik Wayang
Penulis: Victoria M. Clara van Groenendael
Penerbit: Pustaka Utama Grafiti, 1987
Tebal: 350 halaman
Kondisi: Bekas (cukup)
Stok Kosong

Dalang di Balik Wayang merupakan buku terjemahan dari disertasi karya studi Victoria M. Clara van Groenendael dengan judul aslinya Er Zit Een Dalang Achter De Wayan. Penulis merupaka wanita Belanda yang belajar antropologi pada Vrije Universiteit di Ansterdam. Sebagai tulisan hasil penelitian, data-data yang disajikan cukup valid ditulis secara rinci dan lengkap yang membahas tentang dunia pewayangan dan khususnya pedalangan di Jawa, sehingga menjadi sumbangan berharga bagi kepustakaan tentang wayang.

Buku setebal 350 Halaman ini terdiri dari sembilan bab yang dilengkapi dengan ilustrasi, peta dan foto sebagai pelengkap data. Clara memandang pertunjukan wayang sebagai bagian yang masih hidup di dalam kebudayaan Jawa dewasa ini. Hal tersebut membuatnya tertarik untuk mempelajari tentang siapakah manusia yang ada dibalik wayang tersebut, bagaimana perananya dalam dunia wayang dan gagaimana ia menempatkan dirinya ditengah-tengah masyarakat Jawa yang sedang mengalami perubahan? Pertanyaan-pertanyaan menggelitik tersebut ternyata mengarahkannya dalam penulisan desertasi yang kemudian diterjemahkan menjadi buku ini.

Sebelum memasuki setiap bab pada buku ini didahului kata pengantar yang berisi beberapa hal yang cukup penting diantaranya mengenai pengertian dalang dan wayang serta sejarah, latar belakang dan filosofinya. Selain itu juga terdapat informasi mengenai tujuan studi, telaah pustaka serta proses riset bersama pembantu-pembantunya yang dilakukan Clara selama dua tahun yaitu tahun 1976-1978 di daerah-daerah kerajaan (Vorstenlanden) di Jawa Tengah.

Penelitian dalam buku ini dilakukan dari tahun 1076-1978.untuk meneliti dalang-dalang yang ada di Surakarta, tahun 1078-1980 meneliti dsalang-dalang yang ada di Yogyakarta. Penelitian ini mendapat fasilitas dari pihak keraton, dan para pembantunya yang berasal dari para mahasiswa ASKI jurusan pedalangan untuk mengumpulkan data yang diperlukan. Para pembantu ini berjumlah 6 orang yang sebagian berasal dari keliurga dalang.

Yang dilakukan dalam penelitian adalah melakukan penelitian lapangan berupa  untuk membahas bahan-bahan sekitar enam puluh pagelaran yang pernah disaksikan, yang hasilnya direkam. Selain itu mengadakan wawancara dengan para dalang, niyaga, tamu undangan, pemirsa  selain itu juga wawancara dengan mahasiswa ASKI dan PDMN.

Pada bab satu dibahas mengenai pendidikan dalang, dimana para dalang belajar mendalang sejak usia dini. Mereka sejak kecil sudah mengikuti orang tuanya mendalang. Mereka ikut terlibat dalam menata wayang, menirukan orang tuanya memainkan wayang. Dengan demikian mereka sudah mencintai seni pedalangan sejak kecil, bahkan sudah bisa memainkan wayang dalam pakeliran dengan petunjuk orang tua usia sangat muda. Biasanya mucuki atau memainkan perang cakil. Deng an demikian minat untuk menjadi dalang akan menjadi kuat. Dengan demikian mereka akan mencari kesempatan memperluas keahliannya dengan banyak menonton pagelaran-pagelaran wayang, terutama oleh dalang-dalang terkenal. Mereka biasanya mempunyai guru yang bisa ditiru gaya dan teknik yang menarik.