Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jual Buku Sejarah Pergerakan Nasional: dari Budi Utomo sampai Proklamasi 1908-1945

Judul: Sejarah Pergerakan Nasional: dari Budi Utomo sampai Proklamasi 1908-1945
Penulis: Suhartono
Penerbit: Pustaka Pelajar, 1994
Tebal: 182 halaman
Kondisi: Bekas (cukup)
Terjual Jakarta


Abad XX adalah abad nasionalisme, artinya sejak awal sampai dengan penutupan abad ini timbul kesadaran berbangsa. Hal ini dapat dilihat dalam sejarah bahwa ternyata kesadaran bangsa Indonesia untuk merdeka sudah mengawali abad ini dan bahkan kesadaran ini diikuti oleh bangsa-bangsa lain yang menginginkan terciptanya nasional sendiri yang merdeka. Yang terakhir ini ternyata baru berlangsung abad XX, jelas kiranya bahwa keinginan bersama untuk membahas diri dari dominasi etnik lain terjadi secara universal.

Nasionalisme Indonesia mempunyai ciri khas yang berbeda dengan nasionalisme manapun di penjuru dunia ini. Nasionalisme Indonesia murni merupakan bentuk perlawanan terhadap kolonialisme, sudah selayaknya kalau dominasi sosio-politik kolonialisme Belanda itu membangkitkan perlawanan melaui organisasi yang diatur secara modern memang organisasi modern itu sebenarnya adalah dampak modernisasi yang dilakukan oleh pemerintah kolonial sendiri.

Kebangkitan Nasional adalah dampak yang tidak disadari oleh pemerintah, karena itu dengan lahirnya Budi Utomo pihak-pihak yang sehaluan dengan pemerintah merasa keheran-heranan, mengapa organisasi itu lahir, padahal sebenarnya kalau diakui kelahirannya merupakan adaptasi dan inovasi yang dilakukan bangsa Indonesia untuk menyesuaikan dengan politik kolonial. Guna memperkuat inovasi itu diperlukan lembaga modern untuk mengikat semua kegiatannya di segala bidang, Timbulnya lembaga-lembaga yang menampung aspirasi berbagai etnik ini karena penderiataan sosial yang bersarang dalam lubuk hati yang tak kunjung selesai. Berbagai perbedaan sosial menyebabkan celah yang makin dalam antara penjajah dan terjajah yang tidak mungkin terjembatani. Perbedaan itu menghasilkan perasaan inferioritas yang dikembangkan oleh pemerintah yang menurut perkiraannya hal itu tidak akan menciptakan gerakan untuk menentangnya.