Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jual Buku Spiritualitas dan Seni Islam

Judul: Spiritualitas dan Seni Islam
Penulis: Seyyed Hossein Nasr
Penerbit: Mizan, 1993
Tebal: 230 halaman
Kondisi: Bekas (cukup)
Terjual Sleman


Seni Islam telah menjadi obyek studi para sarjana orientalis dan sarjana muslim lulusan pendidikan barat sejak abad ke-19. Sejak ini dimulailah era ketertarikan dunia memandang kembali seni Islam, mulai dari sejarah, tekhnik penciptaan, lingkungan sosial, dan aspek-aspek lainnya dari seni Islam. Dan dari beberapa karya yang membahas hal tersebut berpegang teguh pada signifikansi dan makna spiritual yang asli. Akan tetapi T burckhatd mengutarakan pendapatnya bahwa masih sedikit karya yang memandang seni Islam sebagai bentuk manifestasi bentuk-bentuk realitas spiritual wahyu Islam itu sendiri karena diwarnai oleh pengejawantahan yang duniawi.

Dari sini Seyyed Hossein Nasr mencoba untuk melihat sekilas aspek-aspek khusus seni Islam dari sudut pandang spiritualitas Islam yang berkaitan dengan prinsip-prinsip wahyu Islam. Untuk memahami seni Islam beliau mengutarakan bahwa berbagai manifestasi seni Islam yang muncul dari kurun waktu yang panjang perlu dihubungkan dengan kekuatan-kekatan serta prinsip-prinsip yang mendasarinya walaupun harus dihubungkan dengan dunia Islam itu sendiri, dengan wahyu Islam yang mempengaruhi seni suci (kesenian yang dihubungkan langsung dengan praktik agama) secara langsung dan seluruh seni Islam pada umumnya. Wahyu Islam dan seni Islam memiliki hubungan klausal yang dibuktikan dengan hubungan organis seni Islam dengan Ibadah Islam dan seni tidak dapat memainkan fungsi spiritual apabila tidak dihubungkan dengan bentuk dan wahyu dalam Islam.

Islam terdiri dari hukum Ilahi, jalan spiritual dan hakikat yang merupakan sumber. Selain itu, hal tersebut memiliki berbagai bentuk ilmu pengetahuan yang bersifat yuridis, teologis, filosofis dan esoteris yang berhubungan dengan dimensi-dimensi dasar ini. Dari sini, seni Islam tidak bersumberkan pada hukum Ilahi yang menegaskan hubungan antara Tuhan dan manusia serta masyarakat pada tingkat perbuatan. Hukum Ilahi memainkan suatu peran penting dalam menciptakan lingkungan dan latar belakang bagi seni Islam, serta menggariskan batas-batas tertentu beberapa seni yang kemudian mendorong yang lainnya. Selain itu hukum Ilahi juga membentuk jiwa seniman dengan mengilhaminya sikap-sikap dan kebajikan-kebajikan yang berasal dari Al-Qur’an serta Hadist dan Sunnah Nabi.

Setelah memaparkan tentang hubungan seni Islam dengan spiritualitas Islam, beliau menjelaskan bagaimana hubungan seni dengan kesucian. Untuk pertama kalinya, beliau memaparkan keindahan seni Kaligrafi yang merupakan hasil pengjawantahan visual dari kristalisasi realitas-realitas spiritual yang terkandung dalam wahyu Islam. kaligrafi memberikan pakaian luar untuk firman ilahi di alam nyata meskipun seni ini masih berhubungan dengan alam spirit. Kaligrafi memiliki kedudukan istemewa dalam Islam sehingga dapat disebut sebagai leluhur seni visual Islam dan memiliki jejak yang istemewa dalam peradaban Islam.

Selain seni kaligrafi, beliau pun memaparkan tentang keindahan arsitektur suci Islam yang berprinsipkan pada kesatuan dan persatuan, yakni masjid, yang merupakan pembentukan kembali dan ikhtisar dari keselarasan, ketertiban, kedamaian alam semesta yang telah ditetapkan oleh Allah sebagai rumah peribadatan abadi bagi kaum muslim sekaligus tempat untuk penyatuan dan penyucian jiwa. Akar dari arsitektur Islam terdapat pada penyucian kembali alam dalam hubungannya dengan manusia, sebagai bentuk primordial yang tetap menyadari hubungan batinya dengan Yang Maha Esa maupun dengan ciptaan-Nya. Arsitektur suci Islam merefleksikan realitas makhluk Tuhan melalui ilmu pengetahuan yang menjadi dasar bagi struktur arsitektur dan makhluk. Selain itu, arsitektur yang merupakan  seni pra-excellence yang berkaitan dengan ruang, diarahkan pada pencapaian tujuan, yakni menempatkan manusia di hadapan Tuhan melalui sakralisasi ruang yang dibentuk, diatur, dan disesuaikan dengan tekhnik arsitektural.

Sastra, bagi beliau merupakan kajian penting untuk memahami hubungan antara seni dan spiritualitas Islam. karena ajaran Islam berdasarkan pada Firman Tuhan yang diwahyukan sebagai kitab suci yang menempatkan sastra pada posisi yang istemewa diantara berbagai bentuk seni yang ada. Sastra yang terdiri dari logika dan syair bersumberkan pada intelektual yang berdasarkan pada realitas. Dan sumber Islam merupakan perpaduan antara keduanya. Untuk memahaminya perlu melalui penemuan kembali gnosis (ma’rifah) atau metafisika yang hanya dapat dijangkau oleh orang-orang yang mampu menerima pesan-Nya. Dan beliau mendedikasikannya kepada Jalaludin Rumi (penyair dan sufi agung Persia) yang berupaya untuk mendekatkan diri kepada Tuhan melalui sastra dan kesenian.

Musik, merupakan sesuatu yang dapat menghipnotis setiap jiwa-jiwa manusia sampai ke relung hatinya memiliki arti penting dari sudut pandang spiritual dan tidak ketinggalan pula syairnya. Musik telah menjamah berbagai bentuk peribadahan Islam semisal adzan dan tilawaatil qur’an. Bahkan musik pun digunakan oleh para tabib untuk merefleksi dan sarana penyembuhan penyakit. Musik berfungsi untuk menentramkan pikiran dari beban kemanusiaan dan menghibur tabiat manusia. Ia merupakan stimulant untuk melihat rahasia ketuhanan. Dan musik spiritual adalah kunci pembuka hazanah kebenaran Ilahi.

Hubungan seni dan spiritualitas Islam pun juga dapat terlihat dalam seni plastis/lukis. Dalam seni ini terdapat berbagai makna simbolis dari gaya kaligrafi, arabeska, pola-pola geometris, simbolisme warna dan lain-lain. Dan hal itu merupakan hasil dari imajinasi yang merupakan perpaduan dari kosmos baik dari alam fisikal maupun primodial. Dari hal tersebut dapat menyiratkan kebesaran-kebesaran Ilahi kepada manusia.

Dalam kesemua seni Islam sudah tentunya memiliki pesan spiritual yang terkandung. Seni sakral merupakan realitas surgawi yang turun ke bumi. Ia merupakan kristalisasi ruh dan bentuk ajaran Islam dalam selubung kesempurnaan yang bukan berasal dari dunia perubahan dan kematian ini. seni Islam tradisional menyampaikan pesan spiritualis dan esensial Islam melalui bahasa abadi, yang justru dengan keabadiannya dan juga kelugasan simbolismenya, maka menjadi kurang efektif dan kurang problematic dibandingkan kebanyakan penjelasan teologis Islam. Salah satu aspek yang berkaitan dengan pesan spiritual  seni Islam adalah kemampuan untuk menyampaikan esensi Islam melalui cara yang lebih langsung dan dapat diahami dibandingkan penjelasan yang ilmiah semata.

Seyyed Hossen Nasr dengan gamblang dan sistematis serta bahasa yang mudah dipahami dalam menjelaskan hal-hal tersebut. Beliau dengan runtut menjelaskan  spiritualitas dan seni Islam dari hubungan antara keduanya hingga beberapa kesenian islam beserta beberapa tokohnya. Selain itu dalam bukunya ini, pemaparan beliau disertai dengan melampirkan beberapa kesenian Islam yang telah terdokumentasi dalam bentuk foto, sehingga dapat mengkongkritkan pemahaman kita serta mengajak kita untuk berimajinasi dan mengalami sendiri secara pra nyata.