Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jual Buku Katastrofi Mendunia: Marxisma Leninisma Stalinisma Maoisma Narkoba

Judul: Katastrofi Mendunia: Marxisma Leninisma Stalinisma Maoisma Narkoba
Penulis: Taufiq Ismail
Penerbit: Yayasan Titik Infinitum, 2005
Tebal: 396 Halaman
Kondisi: Bekas (cukup)
Terjual Jakarta Selatan


Katastrofi Mendunia merupakan karya sastrawan besar Taufik Ismail yang minim unsur sastranya. Berbeda dengan buku-bukunya yang lain seperti kumpulan puisi yang sarat dengan nilai sastra, kali ini Taufik Ismail mencoba menjelaskan secara gamblang tentang marxisma-leninisma-stalinisma-maoisisma dan narkoba.

Pada bagian awal bukunya, Taufik Ismail mengenalkan tiga pokok kedustaan yang dilakukan penganut ideologi komunisme di dunia khususnya di Indonesia melalui PKI (Partai Komunis Indonesia). Ketiga dusta besar itu antara lain: Pejuang Hak Asasi Manusia, Pro-demokrasi, dan tidak anti-agama. Ketiga hal tersebut dapat dibantah dengan mudah oleh Taufik Ismail dalam buku ini dengan menyajikan fakta-fakta yang mulai terkuak di awal abad ke-21. Sehingga pergerakan dengan mengatasnamakan ketiga dusta tersebut jika masih saja digunakan dan masih diterima oleh masyarakat Indonesia akan dipandang sebagai amnesia sejarah yang disengaja.

Disamping itu, buku ini juga memuat tokoh-tokoh Indonesia yang sangat ‘simpatik’ terhadap paham komunis, bagaimana mereka terpukau Lenin dan memujanya melalui sajak-sajak yang dapat mencuci otak para pembacanya, juga bagaimana mereka dengan ‘tega’ menghabisi oknum-oknum yang tidak sepaham dengannya tanpa memikirkan indahnya berperikemanusiaan. Seperti sabda Lenin tentang pembantaian manusia, “Untuk melaksanakan komunisme, kita tidak gentar berjalan di atas mayat 30 juta orang.”

Seperti telah disinggung di atas, dalam buku ini disajikan berbagai foto dan ilustrasi yang memperkaya tulisannya, puisi-puisi baik karya Taufik Ismail maupun pemuja paham komunis, dan juga di selingi dengan cuplikan surat-surat penting yang berkaitan dengan bahasan tulisan. Sehingga pembaca dapat menikmati bukunya hingga usai tanpa harus berpikir ‘berat’. Kesederhanaan buku inilah yang kiranya dapat menarik hati pembaca untuk segera menuntaskannya hingga halaman terakhir.