Jual Buku Kabar Baik di Bibir Pasifik: Zending di Kepulauan Sangihe dan Talaud
Judul: Kabar Baik di Bibir Pasifik: Zending di Kepulauan Sangihe dan Talaud
Penulis: D. Brilman
Penerbit: Pustaka Sinar Harapan, 2000
Tebal: 308 Halaman
Kondisi: Bekas (bagus)
Harga: Rp. 60.000 (blm ongkir)
Order: SMS 085225918312
Penghargaan bagi martabat kemanusiaan telah lama ada di negeri Sangihe Talaud, sebelum isu HAM santer berdengung. Bukti sederhana tampak ketika korban manusia secara primitif diganti dengan sesuatu yang lain. Buku ini sarat berisi sejarah penjelajahan kemanusiaan yang ditorehkan oleh seorang peneliti empirik, yang merasakan langsung lika-liku kehidupan asli dan tradisi masyarakat Sangihe Talaud. Di buku ini jelas terpapar penularan ajaran keagamaan bukanlah sesuatu pengekalan kekuasaan dari penjajah kala itu.
Brilman, si penulis buku ini, dengan cermat mengisahkan, bagaimana sebuah masyarakat Kristen di Kepulauan yang tergolek di bibir Pasifik, bernama Sangihe Talaud, sudah mengembangkan peradaban inklusif dengan agama Islam. Bahkan, dengan amat jernih, sejarah awal hubungan masyarakat Sangihe Talaud dan Ternate juga Ambon diketengahkan di buku ini.
Membaca buku Kabar Baik di Bibir Pasifik ini membuat siapa pun yang membaca akan bertanya, mengapa Sangihe Talaud diperosokkan ke dalam perjudian komoditas politik yang naif, ketika ia diklaim sebagai salah satu dari sekian suku terasing di Indonesia? Dan dengan penuh sajian-sajian realistis yang memukau, buku Kabar Baik di Bibir Pasifik ini menggugatnya!
Penulis: D. Brilman
Penerbit: Pustaka Sinar Harapan, 2000
Tebal: 308 Halaman
Kondisi: Bekas (bagus)
Harga: Rp. 60.000 (blm ongkir)
Order: SMS 085225918312
Penghargaan bagi martabat kemanusiaan telah lama ada di negeri Sangihe Talaud, sebelum isu HAM santer berdengung. Bukti sederhana tampak ketika korban manusia secara primitif diganti dengan sesuatu yang lain. Buku ini sarat berisi sejarah penjelajahan kemanusiaan yang ditorehkan oleh seorang peneliti empirik, yang merasakan langsung lika-liku kehidupan asli dan tradisi masyarakat Sangihe Talaud. Di buku ini jelas terpapar penularan ajaran keagamaan bukanlah sesuatu pengekalan kekuasaan dari penjajah kala itu.
Brilman, si penulis buku ini, dengan cermat mengisahkan, bagaimana sebuah masyarakat Kristen di Kepulauan yang tergolek di bibir Pasifik, bernama Sangihe Talaud, sudah mengembangkan peradaban inklusif dengan agama Islam. Bahkan, dengan amat jernih, sejarah awal hubungan masyarakat Sangihe Talaud dan Ternate juga Ambon diketengahkan di buku ini.
Membaca buku Kabar Baik di Bibir Pasifik ini membuat siapa pun yang membaca akan bertanya, mengapa Sangihe Talaud diperosokkan ke dalam perjudian komoditas politik yang naif, ketika ia diklaim sebagai salah satu dari sekian suku terasing di Indonesia? Dan dengan penuh sajian-sajian realistis yang memukau, buku Kabar Baik di Bibir Pasifik ini menggugatnya!
