Jual Buku Sumpah Pemuda: Makna & Proses Penciptaan Simbol Kebangsaan Indonesia
Judul: Sumpah Pemuda: Makna & Proses Penciptaan Simbol Kebangsaan Indonesia
Penulis: Keith Foulcher
Penerbit: Komunitas Bambu, 2008
Tebal: 144 halaman
Kondisi: Stok lama (bagus)
Terjual Semarang
Buku karya Keith Foulcher dengan judul Sumpah Pemuda: Makna & Proses Penciptaan Simbol Kebangsaan Indonesia ini menceritakan perjuangan pemuda Indonesia dalam mencari jati diri bangsa melalui sumpah pemuda.
Dalam buku ini, Keith mengajak kita untuk merenungi sejarah dan makna sumpah pemuda. Selain itu, buku ini juga mengajak kita untuk selalu kritis dalam mencari kebenaran dari setiap episode sejarah kelam Indonesia. Seperti diketahui, banyak masyarakat awam yang hanya mendengarkan sejarah dari satu versi saja.
Dalam buku ini, Foulcher mengatakan bahwa ada politisasi dari penjelasan naskah asli sumpah pemuda. Lebih jauh, Foulcher mengkritisi peran dan keterlibatan Moh. Yamin yang dikenal sebagai orang yang sangat berjasa di balik peristiwa Sumpah Pemuda itu. Bahkan, Yamin juga merupakan salah satu orang yang berada di balik pencetusan peringatan sumpah pemuda sejak tahun 1950. Tentu, hal ini menarik untuk dikritisi bagi para pemuda masa kini, pemuda sebagai penerus sejarah pergerakan.
Buku ini dengan jernih menulusuri jejak-jejak kelam sumpah pemuda. Dengan berani, buku ini membuktikan bahwa memang benar pada saat itu sekelompok para pemuda terpelajar sudah bersumpah bertanah air satu, tanah air Indonesia, berbangsa satu bangsa Indonesia. Tapi, dari teks sumpah pemuda tersebut mereka tidak menyatakan berbahasa satu bahasa Indonesia. Nah, di sinilah letak permasalahannya.
Sehingga Dr. Keith Foulcher, pengajar Jurusan Bahasa Indonesia di Universitas Sydney Australia ini mencoba meneliti kembali jejak-jejak kelam sejarah sumpah pemuda. Foulcher menganggap hal ini perlu dikritisi. Dalam penelitiannya, Foulcher memulai dari tahun 1928 hingga sekarang. Bagi Foulcher, sumpah pemuda adalah sebuah proses dari akumulasi nilai-nilai dan ideologi yang dimuai sejak peristiwa 78 silam lalu.
Jadi buku ini patut di jadikan referensi bagi pembaca yang ingin mengenal lebih jauh lagi mengenai sejarah bangsa Indonesia.
Penulis: Keith Foulcher
Penerbit: Komunitas Bambu, 2008
Tebal: 144 halaman
Kondisi: Stok lama (bagus)
Terjual Semarang
Buku karya Keith Foulcher dengan judul Sumpah Pemuda: Makna & Proses Penciptaan Simbol Kebangsaan Indonesia ini menceritakan perjuangan pemuda Indonesia dalam mencari jati diri bangsa melalui sumpah pemuda.
Dalam buku ini, Keith mengajak kita untuk merenungi sejarah dan makna sumpah pemuda. Selain itu, buku ini juga mengajak kita untuk selalu kritis dalam mencari kebenaran dari setiap episode sejarah kelam Indonesia. Seperti diketahui, banyak masyarakat awam yang hanya mendengarkan sejarah dari satu versi saja.
Dalam buku ini, Foulcher mengatakan bahwa ada politisasi dari penjelasan naskah asli sumpah pemuda. Lebih jauh, Foulcher mengkritisi peran dan keterlibatan Moh. Yamin yang dikenal sebagai orang yang sangat berjasa di balik peristiwa Sumpah Pemuda itu. Bahkan, Yamin juga merupakan salah satu orang yang berada di balik pencetusan peringatan sumpah pemuda sejak tahun 1950. Tentu, hal ini menarik untuk dikritisi bagi para pemuda masa kini, pemuda sebagai penerus sejarah pergerakan.
Buku ini dengan jernih menulusuri jejak-jejak kelam sumpah pemuda. Dengan berani, buku ini membuktikan bahwa memang benar pada saat itu sekelompok para pemuda terpelajar sudah bersumpah bertanah air satu, tanah air Indonesia, berbangsa satu bangsa Indonesia. Tapi, dari teks sumpah pemuda tersebut mereka tidak menyatakan berbahasa satu bahasa Indonesia. Nah, di sinilah letak permasalahannya.
Sehingga Dr. Keith Foulcher, pengajar Jurusan Bahasa Indonesia di Universitas Sydney Australia ini mencoba meneliti kembali jejak-jejak kelam sejarah sumpah pemuda. Foulcher menganggap hal ini perlu dikritisi. Dalam penelitiannya, Foulcher memulai dari tahun 1928 hingga sekarang. Bagi Foulcher, sumpah pemuda adalah sebuah proses dari akumulasi nilai-nilai dan ideologi yang dimuai sejak peristiwa 78 silam lalu.
Jadi buku ini patut di jadikan referensi bagi pembaca yang ingin mengenal lebih jauh lagi mengenai sejarah bangsa Indonesia.
