Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jual Kamus Akbar Bahasa Arab (KABA)

Judu: KABA: Kamus Akbar Bahasa Arab (Indonesia-Arab)
Penyusun: Achmad Thoha Husein Almujahid & Achmad Atho'illah Fathoni Alkhalil
Penerbit: Gema Insani Press, 2013
Tebal:  lii + 1568 halaman
Ukuran: 23 x 30 cm (hardcover, bentuk 3 lajur)
Harga: Rp 375.000 diskon jadi Rp. 300.000 (blm ongkir), Rp. 280.000 (khusus Jogja)
Order: SMS 085225918312


KATA MEREKA TENTANG KAMUS AKBAR BAHASA ARAB (KABA):
“Kamus yang sekarang ini ada di tangan pembaca adalah kamus bahasa Arab yang memiliki karakter yang unik. Di antaranya kamus ini memberikan informasi tentang kata dengan mempertimbangkan baik-baik makna serta sinonimnya dalam bahasa sasarannya atau begitu juga sebaliknya. Selain itu kamus ini juga menjelaskan karakteristik kata secara infleksional beserta penggunaannya serta menggamblangkan penggunaan kata secara struktural dan gramatikal. Seringkali kamus ini juga menyebutkan penggunaan metafora dari sebuah kata. Sebagai penjelas dan penegas dari makna yang dimunculkan, kamus ini juga menyuguhkan contoh-contoh modern dan turast. Beberapa sarana-sarana modern dan menarik juga digunakan untuk membantu pengguna dalam menangkap makna kata secara cepat, semisal dengan dibubuhkannya gambar dan foto. Ini adalah sebuah karya leksikografi yang dipandang sebagai pengikat baru yang kokoh untuk pertalian-pertalian ideologis, historis, kultural, dan bahkan pertalian nasib bagi dua masyarakat besar--Arab dan Indonesia!”
[Prof. Dr. Hisyam Hasanain Husain ~ profesor bahasa dari Universitas Al-Azhar, Kairo-Mesir]

“Sebagai sebuah ekstraksi dari proses kontemplasi dan penelitian selama kurun waktu belasan tahun dengan didukung ratusan sumber literer, tentu kamus ini memiliki keunggulan tersendiri secara akademis. Apalagi proses penyusunannya didasarkan pada prinsip-prinsip leksikologi-leksikografi yang jeli. Di sisi lain, kamus ini juga boleh dibilang tidak ‘egois’ karena ia mempertimbangkan tingkat kesulitan calon penggunanya.”
[Prof. Dr. H. Taufiq A. Dardiri, S.U. ~ guru besar Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta serta ketua Ittihâd Mudarrisî al-Lugah al-‘Arabiyyah (IMLA) Pusat]

“Waktu 14 tahun tentu bukanlah waktu yang singkat untuk menyusun sebuah karya leksikografi. Dengan dedikasi, ketekunan, kesabaran, konsistensi, dan perjuangan yang keras, kamus ini telah hadir dengan begitu mengesankan di tengah stagnasi perkamusan Arab di Indonesia. Kini para pecinta bahasa dan sastra Arab di Indonesia patut merasa lega karena telah memiliki aset baru karya leksikografi Arab yang kreatif dan inovatif dari dua leksikograf muda berbakat!”
[Dr. Afdol Tharik WS, M. Hum. ~ ketua Program Studi Arab, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, Jakarta-Indonesia]

“Ini adalah kamus yang sangat dinanti-nanti oleh para akademisi dan praktisi yang bergelut di bidang kebahasaan, khususnya bahasa Arab. Terkhusus bagi para pembelajar yang sedang mendalami komposisi dan penerjemahan bahasa Arab, karya ini merupakan referensi yang sangat membantu mereka dalam mengekspresikan ide-idenya dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran. Sebuah karya leksikografi yang tak hanya sistematis, tapi juga aplikatif dan kreatif!”
[Dra. Uswatun Hasanah, M.A. ~ ketua Jurusan Sastra Asia Barat, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta-Indonesia]

“Kamus ini sangat berguna untuk para ahli bahasa, para pelajar bahasa Arab, para peneliti akademis, para pekerja profesional di media-media massa seperti surat kabar, radio, dan televisi, serta mereka yang bekerja di jajaran politik dan diplomatik.”
[Dr. Arif Karkhi Abukhudairi ~ penyair mahjar Asia serta guru besar sastra Arab Fakultas Bahasa Arab dan Peradaban Islam, Universitas Islam Sultan Sharif Ali, Brunei Darussalam]

"Kolaborasi karya dari dua ustad in cukup menakjubkan. Pembaca akan mendapati kelebihan-kelebihan dalam kamus ini dibandingkan dengan kamus-kamus yang sejenis dengannya. Di dalamnya banyak memuat istilah dan ungkapan. Penyusunannya juga memasukkan kalimat-kalimat yang berisi pengetahuan dan pribahasa. Sebuah kamus yang kaya materi dan bisa menjadi referensi penting bagi anda yang ingin studi Al-Lughah Al-'Arabiyyah secara menadalam!"
(Prof. DR. K.H. Ali Mushtafa Yaqub)

"Bagi umat Islam Indonesia belajar Islam berarti harus mempelajari bahasa sumbernya, yaitu bahasa Arab. Di zaman di mana umat sedang memasuki fase kemajuan ilmu, khususnya pengetahuan dan kemampuan akan bahasa Arab, kehadiran Kamus Indonesia-Arab ini merupakan momen yang tepat. Di kalangan akademisi, kehadiran kamus ini sudah ditunggu-tunggu karena akan menambah khazanah literatur bahasa Arab para penggiat bahasa Arab di perguruan tinggi."
(Prof. DR. Din Syamsuddin)

KATA SAMBUTAN

Prof. Dr. H. Taufiq A. Dardiri, S.U.
Guru Besar Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta Indonesia
Dan Ketua Ittihâd Mudarrisî al-Lugah al-‘Arabiyyah (IMLA) Pusat

Puji syukur alhamdulillah, beberapa tahun terakhir ini gairah untuk mempelajari bahasa Arab di Indonesia tampak mengalami peningkatan. Tentu hal ini akan terasa kering jika tidak diimbangi dengan sarana pendukung seperti buku-buku tata bahasa dan kamus-kamus bahasa Arab yang memadai. Oleh karena itu, dengan penuh rasa bahagia saya menyambut hangat dan memberikan apresiasi atas terbitnya “Kamus Akbar Bahasa Arab (Indonesia-Arab)” yang disusun oleh dua bersaudara A. Thoha Husein Almujahid dan A. Atho’illah Fathoni Alkhalil ini.

Penyusunan sebuah kamus merupakan pekerjaan yang sangat berat, menjenuhkan, dan melelahkan. Selain membutuhkan waktu, tenaga, dan biaya yang ekstra, ia tentu juga butuh ketelitian, keuletan, kerja keras, dan sebuah kontinuitas. Karena adanya perbedaan sistem semantik antara bahasa Indonesia dengan bahasa Arab, tentu banyak sekali permasalahan yang dihadapi oleh penyusun kamus ini. Apalagi makna leksikal satuan bahasa dari bahasa sasaran tidak seluruhnya sama/identik dengan makna leksikal satuan bahasa dari bahasa sumber. Beberapa proses tentu harus dilewati oleh penyusun kamus ini untuk memperoleh sebuah padanan kata yang pas dan tepat, mengingat setiap bahasa memiliki konsep yang khas sesuai dengan perkembangan sejarah, sosial, geografi, dan budayanya masing-masing. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana proses-proses itu harus dilalui oleh mereka untuk sekian ribu kosakata. Oleh karena itu sangat wajar jika penyusunan kamus ini memakan waktu hingga belasan tahun lamanya. Yang jelas, bagi saya, penyusunan “Kamus Akbar Bahasa Arab (Indonesia-Arab)” ini merupakan sebuah proyek besar yang tak tanggung-tanggung. Lebih-lebih kamus ini akan memiliki pasangan kebalikannya yakni “Kamus Akbar Bahasa Arab (Arab-Indonesia)”.

Sebagai sebuah ekstraksi dari proses kontemplasi dan penelitian selama kurun waktu belasan tahun dengan didukung ratusan sumber literer berupa kamus (baik ekabahasa, dwibahasa, mapun multibahasa), Al-Qur’an, kitab-kitab Hadis, karya-karya sastra (baik prosa maupun puisi), dan juga teks-teks jurnalistik di media-media massa elektronik, tentu kamus ini memiliki keunggulan tersendiri secara akademis. Apalagi proses penyusunannya didasarkan pada prinsip-prinsip leksikologi-leksikografi, di mana untuk membangun sistem penyusunannya saja kamus ini kabarnya membutuhkan waktu hingga berbulan-bulan lamanya.

Di sisi lain, kamus ini juga boleh dibilang tidak ‘egois’ karena ia mempertimbangkan tingkat kesulitan calon penggunanya. Sebagai contoh (1) digunakannya lema pencari yang akan memudahkan pengguna dalam proses pencarian kata; (2) diurutkannya derivasi dari kata dasar dalam lema utama dan juga sub-lemanya berdasarkan abjad sehingga akan mempercepat dan mempermudah pengguna dalam pencarian kata turunan; (3) adanya penggolongan kosakata pada lema isi berdasarkan lapisan makna sehingga akan membentuk kerangka berpikir yang lebih sistematis dalam upaya pengayaan kosakata bagi para pengguna; (4) dicantumkannya sinonim kata dalam lema utama bahasa Indonesia, terutama kata-kata yang memiliki makna ganda, sehingga pengguna tidak salah dalam mengambil dan menggunakannya karena kata yang dicari benar-benar sesuai dengan apa yang dimaksudkan; serta (5) dilengkapi dengan contoh-contoh kalimat yang aktual dalam aplikasi penggunaan kosakata-kosakata tertentu, sehingga pengguna akan mendapatkan ilustrasi yang menyegarkan.

Mudah-mudahan karya yang berharga dan monumental ini dapat memperkaya karya leksikografi Arab di Indonesia dan merangsang masyarakat Indonesia untuk mempelajari dan memperdalam bahasa Arab. Sebagai penutup saya berdoa semoga usaha keras dari kedua leksikograf ini akan mendapatkan seindah-indah balasan dari-Nya, baik di dunia maupun di akhirat kelak. Amin.
— bersama Rumah Budaya Akar dan Dunia ArabLab.

KATA PENGHARGAAN
DR. ALAUDDIN RAMADAN
Sekretaris Dewan Guru Besar Fakultas Sains dan Humaniora – Slayel Universitas Salman bin Abdul Aziz, Arab Saudi

Saya begitu senang melihat draf naskah A. Thoha Husein dan A. Atho’illah Fathoni, yang hingga beberapa bulan yang lalu masih merupakan proyek yang menyerupai mimpi, yang belum terejawantahkan menjadi kenyataan di tangan kita. Ketika kamus ini terealisasikan dan terselesaikan, maka jadilah ia kenyataan yang lebih indah dari sekedar mimpi, di mana ia mempertautkan antara dua budaya yang dihubungkan oleh simbol-simbol dan relasi yang begitu mengakar sangat kuat. Indonesia dan Arab merupakan dua entitas budaya penting yang diperpadukan begitu kokoh oleh kesatuan agama dan keyakinan. Dari sinilah maka muncullah pentingnya kamus bilingual yang dirumuskan dan dirancang dengan upaya yang begitu keras dalam penelitian dan penyusunannya oleh kedua penyusun A. Thoha Husein dan A. Atho’illah Fathoni.

Kamus bilingual merupakan kerja intelektual berorientasi ganda yang sangat besar, di mana ia mendekatkan antara dua budaya dan menjadi semacam jembatan perantara yang menghubungkan di antara keduanya. Kamus ini memiliki keistimewaan tersendiri mulai dari sisi makna leksikal kosakatanya, kemudian juga makna-makna kontekstual dan faktual (yang tengah beredar), sebagaimana ia menggunakan warna-warna untuk menghidupkan kovarians dan perbedaan antara makna-makna yang dimaksudkan untuk mengekspresikan berbagai jenis kata dari sisi linguistik dalam dimensi gramatikalnya. Kamus ini sungguh telah berhasil mencapai dimensi ilmiah yang lain, yakni dimensi gramatikal dan morfologis sekaligus kontekstual dan leksikal. Selain itu kamus ini juga dibantu dengan adanya gambar-gambar dan juga warna bayangan untuk kata-kata tertentu. Kamus ini sungguh telah menempati ruang yang sangat besar (dari segi jumlah halaman) yang kesemuanya dikumpulkan dengan kerja keras dan penuh dedikasi demi mencapai makna-makna paling akurat yang membawa bahasa Indonesia pada pemahaman bahasa Arab dan membawa bahasa Arab pada pemahaman bahasa Indonesia.

Ucapan terima kasih dan penghargaan layak untuk disampaikan kepada kedua penyusun atas upaya kerasnya dalam penyusunan kamus ini. Dari kamus ini terlihat tanda-tanda betapa intelek, bijak, sabar, dan cermatnya sang kedua penyusun. Kami berharap kamus ini akan memperoleh apresiasi dan perhatian dari para pembaca serta mampu mencapai sebuah lompatan besar dalam hubungan-hubungan ilmu pengetahuan dan sosial antara dua budaya, Arab dan Indonesia.

Saya berdoa kepada Allah Swt. semoga karya ini tulus murni karena Allah dan semoga Allah memberikan balasan kepada penyusunnya dengan balasan yang sebaik-baiknya, baik di dunia maupun di akhirat.
----------------------------------------------------------
Alauddin Ramadan, doktor di bidang kritik sastra, penyair, kritikus, dan anggota Ittihad Kuttab Misr. Kini bekerja sebagai sekretaris dewan guru besar Fakultas Sains dan Humaniora – Slayel, Universitas Salman bin Abdul Aziz, Arab Saudi