Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jual Buku Brumaire XVIII Louis Bonaparte

Juduul: Brumaire XVIII Louis Bonaparte
Penulis: Karl Marx.
Penerbit: Hasta Mitra, 2006
Tebal: 140 halaman 
Kondisi: Stok lama (cukup)
Stok Kosong


Ditulis oleh Marx pada bulan Desember 1851 hingga Maret 1852. Diterbitkan dalam majalah Die Revolution, New York 1852. Edisi kedua, direvisi oleh Marx, terbit sebagai sebuah buku terpisah di Hamburg pada tahun 1969. Edisi ketiga terbit di Hamburg pada tahun 1885 dengan suatu kata-pengantar Engels. Dicetak sesuai teks edisi kedua, Diterjemahkan dari bhs. Jerman

Pada tanggal 2 Desember 1851, para pengikut Presiden Louis Bonaparte (kemenakan Napoleon) membubarkan Majelis Legislatif dan mendirikan suatu kediktatoran. Setahun kemudian, Louis Bonaparte memproklamasikan dirinya sendiri sebagai Kaisar Napoleon III. Marx menulis Brumaire XVII Louis Napoleon antara Desember 1851 dan Pebruari 1852. Brumaire XVIII mengacu pada 9 November 1799 dalam Kalender Revolusioner Prancis – hari Napoleon Bonaparte I menjadikan dirinya sendiri diktator dengan suatu kudeta. Dalam karyanya ini Marx mencari bagaimana konflik berbagai kepentingan sosial menyatakan dirinya dalam jaringan rumit perjuangan politik, dan khususnya hubungan-hubungan kontradiktif antara bentuk luar suatu perjuangan dan kandungan sosialnya yang sesungguhnya. Proletariat pada waktu ini juga tidak berpengalaman untuk merebut kekuasaan, tetapi pengalaman-pengalaman 1848 –51 akan terbukti takterhingga nilainya bagi revolusi kaum buruh tahun 1871.

"Manusia membuat sejarahnya sendiri, tetapi mereka tidak membuatnya tepat seperti yang mereka sukai; mereka tidak membuatnya dalam situasi-situasi yang dipilih mereka sendiri, melainkan dalam situasi-situasi yang langsung dihadapi, ditentukan dan ditransmisikan dari masa lalu. Tradisi dari semua generasi-yang mati membeban bagaikan sebuah impian impian-buruk atas benak yang hidup. Dan tepat manakala mereka tampak terlibat dalam merevolusionerkan diri mereka sendiri dan segala sesuatu, dalam menciptakan sesuatu yang belum pernah ada, justru pada periode-periode krisis revolusioner seperti itu mereka dengan cemas membangkitkan roh-roh masa lalu untuk melayani mereka dan meminjam darinya nama-nama, teriakan-teriakan dan busana-busana perang untuk menyajikan adegan baru sejarah dunia dalam samaran lama dan bahasa pinjaman ini." —Karl Marx, Brumaire XVIII Louis Bonaparte (Hasta Mitra, 2006, Hlm 15)

Kenyataan bahwa suatu edisi baru dari The Eighteenth Brumaire telah diperlukan, tigapuluh tahun sejak penerbitannya yang pertama, membuktikan bahwa hingga sekarang buku kecil ini tidak sedikitpun kehilangan nilainya.

Sesungguhnyalah, buku itu sebuah karya zenial. Seketika setelah peristiwa yang menggetarkan seluruh dunia politik bagaikan suatu halilintar di siang bolong, yang dikutuk sementara pihak dengan teriakan-teriakan lantang kejengkelan moraldan diterima oleh pihak-pihak lain sebagai penyelamatan revolusi dan sebagai hukuman atas kesalahan-kesalahannya, namun dipertanyakan oleh semua orang dan tidak dipahami oleh tidak seorangpun—seketika setelah peristiwa itu Marx tampil dengan suatu pemaparan ringkas, epigramatik yang membuka tabir seluruh perjalanan sejarah Prancis sejak hari-hari Februari dalam antarhubungan-internalnya, mereduksi keajaiban 2 Desember menjadi suatu akibat wajar dan niscaya dari antar-hubungan ini dan begitu bahkan tidak perlu memperlakukan pahlawan coup d'etat secara lain daripada kenistaan yang memang sangat layak diterimanya.

Dan gambaran itu dilukiskan dengan tanda tangan sedemikian ahli sehingga setiap pengungkapan baru dibuat sejak itu hanya memberikan bukti-bukti baru betapa setia pengungkapan itu mencerminkan realitas. Pemahaman nyata mengenai sejarah hidup jamannya, apresiasi yang jernih mengenai peristiwa-peristiwa pada saat kejadiannya, sungguh tiada bandingnya.—Frederick Engels