Jual Buku Kaum Intelektual dan Perjuangan Kemerdekaan: Peranan Kelompok Sjahrir
Judul: Kaum Intelektual dan Perjuangan Kemerdekaan: Peranan Kelompok Sjahrir
Sutan Sjahrir, seorang pria yang akhirnya akan menjadi Perdana Menteri pertama Republik Indonesia, pertama kali terlibat dalam gerakan nasionalis sebagai pemimpin kelompok pemuda dari Jakarta selama Pendudukan Jepang. Niatnya adalah untuk mempersiapkan masa depan perjuangan untuk kemerdekaan. Studi Legge adalah penilaian ulang baik dari peranan yang dimainkan oleh PSI (dan khususnya bagian itu dipimpin oleh Sjahrir dan terdiri dari intelektual) dalam formasi Republik dan dari peran yang dimainkan oleh para intelektual dalam masyarakat transisi. Dalam satu bagian yang sangat hidup, penulis menyajikan dan menganalisis wawancara dengan anggota yang bertahan dari organisasi. Seperti fokus dapat inheren bias, tapi Legge berkaitan dengan historiografi juga: perbedaan dalam metode penafsiran dan analisis dan preferensi ideologis, yang mempengaruhi apa yang diamati dan bagaimana fakta-fakta dan bukti yang disampaikan.
Penulis: J. D. Legge
Penerbit: Pustaka Utama Grafiti, 1993
Tebal: 300 halaman
Kondisi: Cukup (bekas)
Harga: Rp. 65.000 (belum ongkir)
SMS/WA: 085225918312
PIN BBM: 5244DA2C
Penerbit: Pustaka Utama Grafiti, 1993
Tebal: 300 halaman
Kondisi: Cukup (bekas)
Harga: Rp. 65.000 (belum ongkir)
SMS/WA: 085225918312
PIN BBM: 5244DA2C
Sutan Sjahrir, seorang pria yang akhirnya akan menjadi Perdana Menteri pertama Republik Indonesia, pertama kali terlibat dalam gerakan nasionalis sebagai pemimpin kelompok pemuda dari Jakarta selama Pendudukan Jepang. Niatnya adalah untuk mempersiapkan masa depan perjuangan untuk kemerdekaan. Studi Legge adalah penilaian ulang baik dari peranan yang dimainkan oleh PSI (dan khususnya bagian itu dipimpin oleh Sjahrir dan terdiri dari intelektual) dalam formasi Republik dan dari peran yang dimainkan oleh para intelektual dalam masyarakat transisi. Dalam satu bagian yang sangat hidup, penulis menyajikan dan menganalisis wawancara dengan anggota yang bertahan dari organisasi. Seperti fokus dapat inheren bias, tapi Legge berkaitan dengan historiografi juga: perbedaan dalam metode penafsiran dan analisis dan preferensi ideologis, yang mempengaruhi apa yang diamati dan bagaimana fakta-fakta dan bukti yang disampaikan.