Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jual Buku Terus Mencoba Budaya Tanding

Judul: Terus Mencoba Budaya Tanding
Penulis: Emha Ainun Nadjib
Penerbit: Pustaka Pelajar, 1995
Tebal: 302 halaman
Kondisi: Bekas (bagus)
Harga: Rp. 120.000 (blm ongkir)
Order: SMS/WA 085225918312


Seperti yang dikatakan Emha Ainun Nadjib dalam bukunya “ Terus Mencoba Budaya Tanding “ bahwa “ budaya tanding tak bisa tak ada, dalm dimensi yang manapun dari hidup ini. Konflik diperlukan untuk mementaskan sejarah dari kehidupan. Bahkan untuk supaya alam ini barnama alam. Dialektika abadi“

Sastra membiasakan orang yang mempergaulinya untuk memelihara kelembutan hati,kepekaan perasaan, ketajaman intuisi, kedalaman jiwa, kearifan sikap sosial dan perluasan pandangan hidup. Sastra adalah salah satu jalan spiritual. (54)

Kita (generasi tua–pen) lebih memilih ketaatan dibanding kemerdekaan, padahal mestinya pendidikan atas generasi muda adalah ‘bermain’ di antara keduanya. Kita lebih memilih ketertiban dibanding kreatifitas, atau pembakuan dibanding eksplorasi, padahal mestinya bersama mereka kita ‘bergulat’ di antara keduanya. Sesungguhnya tradisi budaya pendidikan kita diam-diam ‘membunuh’ banyak kemungkinan potensial yang dimiliki (dianugerahkan oleh Tuhan generasi muda). (54)

Kalau kita berbicara tentang pembinaan generasi muda, biasanya yang kita maksudkan adalah bagaimana agar keadaan dan sikap anak-anak muda itu sesuai dengan obsesi dan kepentingan generasi tua. (54)

Secara khusus, pembudayaan apresiasi sastra pada generasi muda kita nilai sebagai kebutuhan semua pihak, sebagai keperluan hakiki dari peradaban kemanusiaan dalam arti yang seluas-luasnya. Tradisi apresiasi sastra adalah salah satu kontributor pembangunan manusia dan kemanusiaan bangsa kita. (55)

Keduanya benar, mulia, dan syah. Tetapi tabrakan itu terjadi ketika masing-masing nampak kurang berusaha untuk memahami kebenaran lain yang ada di luar dirinya. Rupanya sifat manusia macam inilah yang kalau dalam Agama menumbuhkan sekte-sekte yang tertutup dari kesehatan dialog. (26)