Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jual Buku Rekonstruksi Sejarah al-Quran

Judul: Rekonstruksi Sejarah al-Quran
Penulis: Taufik Adnan Amal
Penerbit: Pustaka Alvabet, 2013
Tebal: 484 halaman
Kondisi: Stok lama (bagus)
Harga: Rp. 85.000 (blm ongkir)
SMS/WA: 085225918312
PIN BBM: 5244DA2C

Al-Quran bagi kaum Muslimin adalah verbum dei (kaâlmu-llâh) yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad melalui perantaraan Jibril selama kurang lebih dua puluh tiga tahun. Kitab suci ini memiliki kekuatan luar biasa yang berada di luar kemampuan apapun: “Seandainya Kami turunkan al-Quran ini kepada sebuah gunung, maka kamu akan melihatnya tunduk terpecah-belah karena gentar kepada Allah” (59:21). Kandungan pesan ilahi yang disampaikan Nabi pada permulaan abad ke-7 itu telah meletakkan basis untuk kehidupan individual dan sosial kaum Muslimin dalam segala aspeknya. Bahkan, masyarakat Muslim mengawali eksistensinya dan memperoleh kekuatan hidup dengan merespon dakwahnya. Itulah sebabnya al-Quran berada tepat di jantung kepercayaan Muslim dan berbagai pengalaman keagamaannya. Tanpa pemahaman yang semestinya terhadap al-Quran, kehidupan, pemikiran dan kebudayaan kaum Muslimin tentunya akan sulit dipahami.

Al-Quran memang tergolong ke dalam sejumlah kecil kitab suci yang memiliki pengaruh amat luas dan mendalam terhadap jiwa manusia. Kitab ini telah digunakan kaum Muslimin untuk mengabsahkan perilaku, menjustifikasi tindakan peperangan, melandasi berbagai aspirasi, memelihara berbagai harapan, dan memperkukuh identitas kolektif. Ia juga digunakan dalam kebaktian-kebaktian publik dan pribadi kaum Muslimin, serta dilantunkan dalam berbagai acara resmi dan keluarga. Pembacaannya dipandang sebagai tindak kesalehan dan pelaksanaan ajarannya merupakan kewajiban setiap Muslim.

Sejumlah pengamat Barat memandang al-Quran sebagai suatu kitab yang sulit dipahami dan diapresiasi. Bahasa, gaya, dan aransemen kitab ini pada umumnya telah menyebabkan masalah khusus bagi mereka. Masa pewahyuannya yang terbentang sekitar dua puluh tahunan, merefleksikan perubahan-perubahan lingkungan, perbedaan dalam gaya dan kandungan, bahkan ajarannya. Sekalipun bahasa Arab yang digunakannya dapat dipahami, terdapat bagian-bagian di dalamnya yang sulit dipahami. Kaum Muslimin sendiri, dalam rangka memahaminya, telah menghasilkan berton-ton kitab tafsîr yang berupaya menjelaskan makna pesannya. Sekalipun demikian, sejumlah besar mufassir Muslim masih tetap memandang kitab itu mengandung bagian-bagian mutasyâbihât yang, menurut mereka, maknanya hanya diketahui oleh Tuhan.

"…masih diperlukan upaya-upaya serius untuk “mengakhiri” berbagai hal yang menyelimuti sejarah Al-Quran… Karya Sdr. Taufik Adnan Amal ini tidak lepas dari upaya-upaya tersebut" -- Prof. Dr. M. Quraish Shihab)

"Mengaitkan Qur'an dengan sejarah, seperti dilakukan Taufik dalam telaah yang mengesankan ini, berarti membuka pintu dan menemui lapangan hermeneutik yang mengasyikkan, dan mendekatkan sejarah Islam kepada kita, terutama para pemeluknya. Sebab agama bukan hanya Sabda, tapi juga Laku: dirawat di kancah hidup manusia -- bukan malaikat; agama bersentuhan dengan bumi dan hari, setiap saat." -- Goenawan Mohamad

"Sedikitnya, buku Rekonstruksi Sejarah Al-Qur’an ini mempertemukan tiga arus mata air keilmuan, yaitu tradisi Barat, Timur Tengah, dan ranah keilmuan Indonesia. Didasarkan pada hasil riset yang serius, gaya penulisian ilmiah yang dingin, buku ini berhasil mengungkapkan perjalanan panjang teks al-Qur’an  dan perjumpaannya dengan para analis dunia Islam maupun para orientalis di Barat.  Yang sangat mengagumkan adalah al-Qur’an membela dirinya sendiri dengan kebenaran isi dan misinya. Teks al-Qur’an bertahan dan bahkan misinya bertahan tanpa bantuan ideologi dan senjata. --  Prof. Dr. Komaruddin Hidayat

Buku ini berupaya merekonstruksi perjalanan historis al-Quran yang diharapkan bisa bertahan terhadap kritik sejarah, sekaligus bisa berhadapan dengan berbagai prasangka “ilmiah” Barat. Masalah-masalah utama yangdan pewahyuan al-Quran, pengumpulannya, serta stabilisasi teks danmenjadi fokus kajian adalah asal-usul bacaannya. Dengan demikian, objek studi ini mencakup keseluruhan etape perjalanan kesejarahan al-Quran, dan hasilnya diharapkan bisa memberikan kontribusi yang signifikan di bidang sejarah kitab suci kaum Muslimin.

Sesuai dengan tujuan utamanya, penulis buku ini berpegang secara ketat pada pendekatan sejarah. Namun, karena beberapa aspek dari sejarah tersebut melibatkan intensitas pemahaman keagamaan, maka interpretasi yang dilakukannya tidak hanya bersifat historis semata, tetapi juga bersifat islami. Data kesejarahan tidak diperlakukan sebagai sekadar data mati untuk dianalisis, tetapi sebagai sesuatu yang memiliki implikasi religius bagi masa depan kaum Muslimin dan kitab sucinya. Karena itu, buku ini juga bersifat preskriptif dan diharapkan bisa menyumbangkan perspektif-perspektif yang baru dan segar dalam studi-studi al-Quran.