Jual Buku Ajaran dan Jalan Kematian Syekh Siti Jenar
Penulis: Dr. Abdul Munir Mulkhan
Penerbit: Kreasi Wacana, 2007
Tebal: 340 halaman
Kondisi: Stok lama (cukup)
Harga: Rp. 50.000 (blm ongkir)
Order: SMS 085225918312
"Jika kamu mendakwakan bahwa hanya kamu sajalah kekasih Allah dan bukan manusia-manusia yang lain, maka harapkanlah kematianmu jika kamu adalah orang-orang yang benar." (Q.S. 62: 6)
Pandangan Syekh Siti Jenar bahwa hidup yang dialami manusia sekarang ini adalah justru kematian jelas bertentangan dengan pendapat Wali Songo, ijmak ulama dan pandangan resmi kerajaan Demak Bintoro. Demikian pula pendapat Syekh Siti Jenar bahwa di dunia fana ini sudah terdapat surga dan neraka. Menurutnya, dalam alam ini manusia mengalami keberuntungan dan kesialan yang merupakan ganjaran surga dan neraka. Bagi Siti Jenar, para wali salah dalam memahami hidup dan mati, surga dan neraka. Adalah keliru jika sekarang ini disebut alam kehidupan dan nanti disebut alam kematian. Karena itu Syekh Siti Jenar siang malam berusaha mensucikan budi, dan menguasai ilmu luhur. Hal ini demi kemuliaan jiwanya dan manusia lainnya menuju kehidupan yang hakiki. Dan ini tercermin saat eksekusi dijatuhkan padanya, ia justru memilih jalan kematiannya sendiri.
Buku ini memfokuskan pada pembahasan ajaran dan jalan kematian Syekh Siti Jenar. Suatu bahasan yang diharapkan dapat menguak kearifan sufistik di saat konflik elite yang tak kunjung reda. Konflik dalam diri kaum santri yang tengah mendapat angin segar paska keruntuhan Majapahit.
"Sebuah buku luar biasa yang mampu menguak cinta dan kearifan Seorang Sufi besar yang pernah terlahir di Negeri ini, sekaligus mampu memotret kondisi sosial dan pertautan politik yang tak kalah mewarnainya... Sungguh layak bila buku ini mendapat peringkat best seller dalam penjualannya..."
Daftar Isi
BAB SATU
MELONGOK JALAN SUFI: HUMANISASI ISLAM BAGI SEMUA
Asal Usul Syeh Siti Jenar
Praktek Sufi Dalam Realitas Umat
Pembudayaan Agama Memecahkan Konflik
Islam Sufi Dalam Peradaban Global
Islam Bagi Semua
Teologi Harapan
Kamar-Kamar Menuju Surga
Jalan Pembebasan Kaum Sufi
Catatan Akhir
Daftar Kepustakaan
BAB KEDUA
AJARAN KEMATIAN SYEIKH SITI JENAR
Misteri Syeh Siti Jenar Dan Dasar Ajarannya
Ajaran Kematian: Lama Langkah Kebebasan, Mencari Hidup Dan Kematian
BAB KETIGA
JALAN KEMATIAN PARA PEMBANGKANG
Konflik Elite Keturunan Majapahit
Siasat Wali Songo Dan Jalan Kematian Syeh Siti Jenar
Kematian Murid-Murid Syeh Siti Jenar
Mas Karebet, Lahir Di Tengah Hembusan Hawa Kematian
Ki Kebokenongo Mengantar Kematian Ki Ageng Tingkir
Sunan Kudus Belajar Mati Dan Tragedy Di Keturunan Terakhir Prabu Brawijaya
BAB KEEMPAT
TERJEMAHAN SERAT SYEIKH SITI JENAR
Pupuh 1: Dialog Syeh Siti Jenar Dengan Ki Ageng Pengging
Pupuh 2: Ajaran Hidup Dan Mati
Pupuh 3: Hidup Itu Mati Dan Mati Itu Hidup
Pupuh 4: Kegelisahan Raja Demak
Pupuh 5: Syeh Siti Jenar Dipanggil Menghadap Raja
Pupuh 6: Kejadian Alam, Rupa Tuhan Dan Tempat Nyawa
Pupuh 7: Syeh Siti Jenar Dijatuhi Hukuman Mati
Pupuh 8: Jalan Kematian Syeh Siti Jenar
Pupuh 9: Jenazah Syeh Siti Jenar Ditukar Dengan Bangkai Anjing
Pupuh 10: Bela Mati Para Murid
Pupuh 11: Cara Mati Murid Syeh Siti Jenar
Pupuh 12: Kelahiran Mas Karebet
Pupuh 13: Cara Mati Ki Ageng Tingkir
Pupuh 14: Sunan Kudus Belajar Mati
Pupuh 15: Bende Kiai Macan
Pandangan Syekh Siti Jenar bahwa hidup yang dialami manusia sekarang ini adalah justru kematian jelas bertentangan dengan pendapat Wali Songo, ijmak ulama dan pandangan resmi kerajaan Demak Bintoro. Demikian pula pendapat Syekh Siti Jenar bahwa di dunia fana ini sudah terdapat surga dan neraka. Menurutnya, dalam alam ini manusia mengalami keberuntungan dan kesialan yang merupakan ganjaran surga dan neraka. Bagi Siti Jenar, para wali salah dalam memahami hidup dan mati, surga dan neraka. Adalah keliru jika sekarang ini disebut alam kehidupan dan nanti disebut alam kematian. Karena itu Syekh Siti Jenar siang malam berusaha mensucikan budi, dan menguasai ilmu luhur. Hal ini demi kemuliaan jiwanya dan manusia lainnya menuju kehidupan yang hakiki. Dan ini tercermin saat eksekusi dijatuhkan padanya, ia justru memilih jalan kematiannya sendiri.
Buku ini memfokuskan pada pembahasan ajaran dan jalan kematian Syekh Siti Jenar. Suatu bahasan yang diharapkan dapat menguak kearifan sufistik di saat konflik elite yang tak kunjung reda. Konflik dalam diri kaum santri yang tengah mendapat angin segar paska keruntuhan Majapahit.
"Sebuah buku luar biasa yang mampu menguak cinta dan kearifan Seorang Sufi besar yang pernah terlahir di Negeri ini, sekaligus mampu memotret kondisi sosial dan pertautan politik yang tak kalah mewarnainya... Sungguh layak bila buku ini mendapat peringkat best seller dalam penjualannya..."
Daftar Isi
BAB SATU
MELONGOK JALAN SUFI: HUMANISASI ISLAM BAGI SEMUA
Asal Usul Syeh Siti Jenar
Praktek Sufi Dalam Realitas Umat
Pembudayaan Agama Memecahkan Konflik
Islam Sufi Dalam Peradaban Global
Islam Bagi Semua
Teologi Harapan
Kamar-Kamar Menuju Surga
Jalan Pembebasan Kaum Sufi
Catatan Akhir
Daftar Kepustakaan
BAB KEDUA
AJARAN KEMATIAN SYEIKH SITI JENAR
Misteri Syeh Siti Jenar Dan Dasar Ajarannya
Ajaran Kematian: Lama Langkah Kebebasan, Mencari Hidup Dan Kematian
BAB KETIGA
JALAN KEMATIAN PARA PEMBANGKANG
Konflik Elite Keturunan Majapahit
Siasat Wali Songo Dan Jalan Kematian Syeh Siti Jenar
Kematian Murid-Murid Syeh Siti Jenar
Mas Karebet, Lahir Di Tengah Hembusan Hawa Kematian
Ki Kebokenongo Mengantar Kematian Ki Ageng Tingkir
Sunan Kudus Belajar Mati Dan Tragedy Di Keturunan Terakhir Prabu Brawijaya
BAB KEEMPAT
TERJEMAHAN SERAT SYEIKH SITI JENAR
Pupuh 1: Dialog Syeh Siti Jenar Dengan Ki Ageng Pengging
Pupuh 2: Ajaran Hidup Dan Mati
Pupuh 3: Hidup Itu Mati Dan Mati Itu Hidup
Pupuh 4: Kegelisahan Raja Demak
Pupuh 5: Syeh Siti Jenar Dipanggil Menghadap Raja
Pupuh 6: Kejadian Alam, Rupa Tuhan Dan Tempat Nyawa
Pupuh 7: Syeh Siti Jenar Dijatuhi Hukuman Mati
Pupuh 8: Jalan Kematian Syeh Siti Jenar
Pupuh 9: Jenazah Syeh Siti Jenar Ditukar Dengan Bangkai Anjing
Pupuh 10: Bela Mati Para Murid
Pupuh 11: Cara Mati Murid Syeh Siti Jenar
Pupuh 12: Kelahiran Mas Karebet
Pupuh 13: Cara Mati Ki Ageng Tingkir
Pupuh 14: Sunan Kudus Belajar Mati
Pupuh 15: Bende Kiai Macan
