Jual Buku Roger Garaudy Mitos dan Politik Israel
Judul: Mitos dan Politik Israel
Penulis: Roger Garaudy
Penerjemah: Maulida Khiatuddin
Penerbit: Gema Insani Press, 2000
Tebal: 214 halaman
Buku bekas (cukup)
Penulis: Roger Garaudy
Penerjemah: Maulida Khiatuddin
Penerbit: Gema Insani Press, 2000
Tebal: 214 halaman
Buku bekas (cukup)
Terjual Karawang
Kaum Yahudi tak pernah absen membuat sejarah. Baik di Alkitab (terutama"Perjanjian Lama'') maupun Al-Quran, kisah-kisah kaum Yahudi ini diabadikan. Etnis yang satu ini dikenal ulet, punya kelebihan dari etnis lainnya. Tapi juga dikenal congkak dan pembangkang terhadap para nabi yang diturunkan di antara mereka.
Dalam Al-Quran dikisahkan. Ketika Nabi Musa meninggalkan kaumnya selama 40 hari untuk menerima Taurat, kemudian kembali ke tengah mereka, kaum itu telah berpaling dari Tuhan. Musa amat murka ketika menemukan kaumnya membuat anak sapi dari emas, yang mereka jadikan Tuhan (Al-Baqarah: 51). Di Al-Quran, sedikitnya 136 ayat menyinggung kaum yang dikenal suka membantah itu.
Kehadiran negara Israel, pada 1948, juga tak jauh dari penindasan nan berdarah-darah. Mereka merampas tanah milik bangsa Palestina dengan kekerasan. Mereka membenarkan agresi itu dengan dalil teologis:"Kepada keturunanmulah Kuberikan negeri ini, mulai dari Sungai Mesir sampai ke sungai yang besar itu, Sungai Euphrates'' (Kejadian, XV: 18).
Golda Meir, Perdana Menteri Israel pada suatu masa, menyatakan kepada Sunday Times, 15 Juni 1969,"pembenaran'' dalil teologis tersebut."Tidak ada bangsa Palestina...,'' katanya."Ini tidaklah seperti kita mengusir mereka keluar dan mengambil tanah mereka. (Sebab) Mereka tidak ada.'' Tapi, argumen teologis itu dibantah Rabi Elmer Berger.
Dalam ceramah yang disampaikannya di Universitas Leiden, Belanda, 20 Maret 1968, mantan Presiden Liga untuk Judaisme di Amerika Serikat itu mengatakan,"Tidak ada bangsa atau tanah yang suci dan berhak atas keistimewaan apa pun di dunia.'' Selain"tanah yang dijanjikan'', mereka juga punya mitos bahwa etnis Yahudi-lah yang mendapat perlakuan paling kejam selama Perang Dunia II.
Mereka menyodorkan angka empat juta orang Yahudi yang dibantai Adolf Hitler, penguasa Nazi Jerman yang memang termasyhur kejamnya. Tetapi, mengutip harian Le Monde, 23 Juli 1990, Garaudy menulis,"... para ahli sepakat tentang jumlah korban, yang berkisar antara minimal 950.000 jiwa dan maksimal 1,5 juta jiwa'' (halaman 105).
Buku ini ditulis seorang filsuf Prancis, Roger Garaudy, yang beraliran kiri dan kini telah masuk Islam. Dengan studi kepustakaan yang serius lagi jujur, Garaudy dengan piawai membantah mitos-mitos yang dibangun kaum Yahudi. Mitos-mitos itulah, menurut Garaudy, yang selama ini dipakai sebagai pembenar eksistensi negara Israel yang didukung Amerika Serikat dan sekutunya itu.
Bahkan, Israel bukan hanya sebuah negara, melainkan sudah menjadi berhala yang disembah dan disakralkan. Adalah Profesor Israel Shahak, yang mukim di Israel, menuturkan:"Orang-orang Yahudi percaya dan mengatakan tiga kali sehari bahwa seorang Yahudi harus menyerahkan diri kepada Tuhan, dan hanya kepada Tuhan.''
"Karena mencintai Yahwe, Tuhan kamu, dengan seluruh hatimu, dengan seluruh jiwamu dan seluruh kekuasaanmu'' (Ulangan, VI: 5)."Minoritas yang kecil masih percaya kepada hal itu. Tetapi, menurut saya, mayoritas bangsa Israel telah kehilangan Tuhan mereka, dan menggantikannya dengan sebuah berhala, sama persis ketika mereka memuja anak sapi emas di padang pasir, di mana mereka mengorbankan semua emasnya untuk membuat patung. Nama berhala modern mereka adalah negara Israel'' (halaman 126)
Kini, Israel punya perdana menteri baru, Ariel Sharon, yang dalam sejarah"pengabdiannya'' pada negaranya tak pernah lepas dari lumuran darah penduduk Palestina. Ribuan rumah dihancurkan, ratusan warga dibantai, dan ribuan orang Palestina diusir dari tanah leluhurnya. Apakah Sharon juga akan membangun mitos-mitos baru?
Herry Mohammad