Ensiklopedia Hadits-Hadits Adab
Ensiklopedia Hadits-Hadits Adab
Penulis: Imam Al Bukhari
Takhrij: Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani dan Syaikh Muhammad Fuad Abdul Baqi'
Penerbit: Pustaka As-Sunnah, Jakarta, Maret 2011, 686 halaman
Populer dipanggil Imam Bukhari. Nama lengkapnya adalah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin al-Mughirah bin Bazdizabah. Lahir pada 810 M di Bukhara, Uzbekistan. Bukunya yang terkenal adalah Shahih Bukhari, yang memuat ribuan hadis yang sahih. Selain karyanya yang monumental tersebut, Imam Bukhari juga menghimpun secara khusus hadis-hadis yang berkaitan dengan etika dan tata krama dalam pergaulan sehari-hari yang dikenal dengan Al-Adabul Mufrad yang bukunya sedang kita bahas ini.
Ada 1322 hadis yang dikumpulkan oleh Imam Bukhari dalam kitab Al-Adabul Mufrad ini. Dari berbuat baik kepada kedua orangtua, hubungan antarmanusia, sampai mengelola emosi ketika sedang marah. Dalam hal berbakti kepada kedua orangtua ini, satu di antaranya adalah hadis, ''Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, ia berkata, 'Tidak ada seorang muslim pun yang masih memiliki kedua orangtua yang muslim dan selalu berbakti kepada keduanya, kecuali Allah akan membukakan baginya dua pintu surga. Bila orangtuanya tinggal seorang, maka yang dibuka (pintu surga) juga satu. Dan apabila ia membuat marah salah satu dari keduanya, maka Allah tidak akan meridhainya sampai orangtuanya itu meridhai (memaafkan)-nya.' Lalu, ada yang bertanya, 'Walaupun keduanya berbuat zalim terhadapnya?' Ia berkata, 'walaupun keduanya berbuat zalim terhadapnya'.''
Beginilah Islam mengajarkan tentang tata kesopanan dalam memulyakan kedua orangtua ketika keduanya masih hidup. Lalu, apa bentuk pengabdian jika keduanya sudah meninggal dunia? Menurut Rasulullah SAW, ada empat perkara yang mesti dilaksanakan. Yakni, ''Berdoa dan memintakan ampun untuk mereka, melaksanakan wasiat mereka, memuliakan teman-teman mereka, dan menyambung silaturahim yang tidak ada hubungan rahim denganmu kecuali dengan mereka.'' Coba kita renungkan hadis tersebut, selain mendoakan kedua orangtua yang sudah meninggal, ajaran Islam juga memulyakan teman-teman orangtua serta menjalin tali silaturahim. Jika itu bisa kita laksanakan, betapa indahnya kita dalam menjalani kehidupan ini.
Dalam interaksi antarumat manusia, terkadang ada gesekan yang bermuara pada kemarahan. Bentuk kemarahan itu bisa berupa umpatan bahkan sampai fisik (berantem, perang). Di sini, Rasulullah SAW memberikan resepnya, jika seseorang marah hendaknya mengucapkan doa ta'awudz (Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui, dari godaan syaitan yang terkutuk), berwudu, dan diam. Jika umat Islam melaksanakan sunah Nabi SAW yang aplikatif seperti ini, insya Allah pertikaian akan terhindarkan.
Buku setebal 686 halaman ini bermuara pada satu kesimpulan: berbuat baik kepada sesama umat manusia dan lingkungan (sosial dan alam). Dalam banyak hadis, Nabi SAW selalu bersabda, ''Berbuat baik itu adalah sedekah.'' Sedangkan ganjaran sedekah yang dilakukan secara ikhlas, tidak ada lain kecuali pahala di sisi-Nya. Berbuat baik itu punya dua manfaat sekaligus. Di dunia akan memberikan kedamaian, di akhirat akan mendapat pahala. Dan ini adalah modal awal dalam membangun lingkungan sosial yang damai dan berperadaban.
Karya Imam Al Bukhari yang terjemahannya diterbitkan oleh Pustaka As-Sunnah ini punya nilai plus. Ini karena matan (teks asli) hadisnya ditampilkan apa adanya. Dengan demikian, bagi penuntut ilmu, hal tersebut memudahkan untuk bisa mengakses teks-teks aslinya.
Herry Mohammad
Penulis: Imam Al Bukhari
Takhrij: Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani dan Syaikh Muhammad Fuad Abdul Baqi'
Penerbit: Pustaka As-Sunnah, Jakarta, Maret 2011, 686 halaman
Populer dipanggil Imam Bukhari. Nama lengkapnya adalah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin al-Mughirah bin Bazdizabah. Lahir pada 810 M di Bukhara, Uzbekistan. Bukunya yang terkenal adalah Shahih Bukhari, yang memuat ribuan hadis yang sahih. Selain karyanya yang monumental tersebut, Imam Bukhari juga menghimpun secara khusus hadis-hadis yang berkaitan dengan etika dan tata krama dalam pergaulan sehari-hari yang dikenal dengan Al-Adabul Mufrad yang bukunya sedang kita bahas ini.
Ada 1322 hadis yang dikumpulkan oleh Imam Bukhari dalam kitab Al-Adabul Mufrad ini. Dari berbuat baik kepada kedua orangtua, hubungan antarmanusia, sampai mengelola emosi ketika sedang marah. Dalam hal berbakti kepada kedua orangtua ini, satu di antaranya adalah hadis, ''Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, ia berkata, 'Tidak ada seorang muslim pun yang masih memiliki kedua orangtua yang muslim dan selalu berbakti kepada keduanya, kecuali Allah akan membukakan baginya dua pintu surga. Bila orangtuanya tinggal seorang, maka yang dibuka (pintu surga) juga satu. Dan apabila ia membuat marah salah satu dari keduanya, maka Allah tidak akan meridhainya sampai orangtuanya itu meridhai (memaafkan)-nya.' Lalu, ada yang bertanya, 'Walaupun keduanya berbuat zalim terhadapnya?' Ia berkata, 'walaupun keduanya berbuat zalim terhadapnya'.''
Beginilah Islam mengajarkan tentang tata kesopanan dalam memulyakan kedua orangtua ketika keduanya masih hidup. Lalu, apa bentuk pengabdian jika keduanya sudah meninggal dunia? Menurut Rasulullah SAW, ada empat perkara yang mesti dilaksanakan. Yakni, ''Berdoa dan memintakan ampun untuk mereka, melaksanakan wasiat mereka, memuliakan teman-teman mereka, dan menyambung silaturahim yang tidak ada hubungan rahim denganmu kecuali dengan mereka.'' Coba kita renungkan hadis tersebut, selain mendoakan kedua orangtua yang sudah meninggal, ajaran Islam juga memulyakan teman-teman orangtua serta menjalin tali silaturahim. Jika itu bisa kita laksanakan, betapa indahnya kita dalam menjalani kehidupan ini.
Dalam interaksi antarumat manusia, terkadang ada gesekan yang bermuara pada kemarahan. Bentuk kemarahan itu bisa berupa umpatan bahkan sampai fisik (berantem, perang). Di sini, Rasulullah SAW memberikan resepnya, jika seseorang marah hendaknya mengucapkan doa ta'awudz (Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui, dari godaan syaitan yang terkutuk), berwudu, dan diam. Jika umat Islam melaksanakan sunah Nabi SAW yang aplikatif seperti ini, insya Allah pertikaian akan terhindarkan.
Buku setebal 686 halaman ini bermuara pada satu kesimpulan: berbuat baik kepada sesama umat manusia dan lingkungan (sosial dan alam). Dalam banyak hadis, Nabi SAW selalu bersabda, ''Berbuat baik itu adalah sedekah.'' Sedangkan ganjaran sedekah yang dilakukan secara ikhlas, tidak ada lain kecuali pahala di sisi-Nya. Berbuat baik itu punya dua manfaat sekaligus. Di dunia akan memberikan kedamaian, di akhirat akan mendapat pahala. Dan ini adalah modal awal dalam membangun lingkungan sosial yang damai dan berperadaban.
Karya Imam Al Bukhari yang terjemahannya diterbitkan oleh Pustaka As-Sunnah ini punya nilai plus. Ini karena matan (teks asli) hadisnya ditampilkan apa adanya. Dengan demikian, bagi penuntut ilmu, hal tersebut memudahkan untuk bisa mengakses teks-teks aslinya.
Herry Mohammad