Berkah Karena Sedekah
Berkah Karena Sedekah
Penulis: Faishal Ali Al-Bu'dani
Penerbit: Gema Insani, Jakarta, Februari 2011, x+184 halaman
Karena kondisi keuangan perusahaan yang terus memburuk, pihak manajemen tempat si Fulan bekerja memutuskan untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Seperempat karyawan akan dikurangi. Pada hari-H pemunguman siapa saja yang terkena PHK, si Fulan ditelepon seorang temannya yang membutuhkan bantuan finansial.
Tanpa pikir panjang, si Fulan mempersilakan temannya itu datang ke kantornya. Sesampai sang teman di kantor, si Fulan mengeluarkan dompetnya. Beberapa lembar uang Rp 100.000-an ia berikan kepada temannya itu. Ia menyisakannya beberapa ribu untuk ongkos pulang.
Selang dua jam kemudian, pimpinan perusahaan memanggil si Fulan. Dijelaskannya bahwa ia akan dipromosikan untuk mengisi sebuah jabatan karena pejabat lama akan di-PHK. Lalu sang pimpinan membuka file tentang karyawan-karyawan yang di-PHK. Ternyata si Fulan termasuk di dalamnya. Dengan tersipu, si pimpinan melarat, "Ini belum direvisi, Anda tidak jadi di-PHK."
Subhanallah. Si Fulan pun mendatangi seorang ulama dan menceritakan apa yang baru dialaminya itu. "Itulah kekuatan sedekah," kata sang ulama. Di banyak hadis Nabi Muhammad SAW dinyatakan, sedekah memang bisa menolak bala dan menyembuhkan penyakit. Buku karya Faishal Ali Al-Bu'dani ini terdiri dari dua bagian: keutamaan sedekah dan pesan untuk orang-orang yang bersedekah. Bertabur pula ayat dan hadis tentang sedekah.
Dalam hadis riwayat Imam Bukhari dan Muslim dikisahkan bahwa Rasulullah SAW ditanya seorang sahabat, "Sedekah manakah yang besar pahalanya?" Rasul menjawab, "Kamu bersedekah pada saat kamu merasa sulit untuk mengeluarkannya, takut akan kefakiran, dan mengangan-angankan kekayaan. Janganlah ditunda-tunda hingga nyawa sampai tenggorokan."
Jangan ditunda, karena Allah SWT akan mengganti apa yang disedekahkan dengan jumlah perlipat-lipat. Tapi sedekah ada etikanya, jangan sampai tangan kiri melihatnya. Jika bersedekah, hindarilah untuk menceritakan kepada orang lain. Jangan sampai, niat investasi pahala, yang terjadi malah tekor!
Herry Mohammad
Penulis: Faishal Ali Al-Bu'dani
Penerbit: Gema Insani, Jakarta, Februari 2011, x+184 halaman
Karena kondisi keuangan perusahaan yang terus memburuk, pihak manajemen tempat si Fulan bekerja memutuskan untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Seperempat karyawan akan dikurangi. Pada hari-H pemunguman siapa saja yang terkena PHK, si Fulan ditelepon seorang temannya yang membutuhkan bantuan finansial.
Tanpa pikir panjang, si Fulan mempersilakan temannya itu datang ke kantornya. Sesampai sang teman di kantor, si Fulan mengeluarkan dompetnya. Beberapa lembar uang Rp 100.000-an ia berikan kepada temannya itu. Ia menyisakannya beberapa ribu untuk ongkos pulang.
Selang dua jam kemudian, pimpinan perusahaan memanggil si Fulan. Dijelaskannya bahwa ia akan dipromosikan untuk mengisi sebuah jabatan karena pejabat lama akan di-PHK. Lalu sang pimpinan membuka file tentang karyawan-karyawan yang di-PHK. Ternyata si Fulan termasuk di dalamnya. Dengan tersipu, si pimpinan melarat, "Ini belum direvisi, Anda tidak jadi di-PHK."
Subhanallah. Si Fulan pun mendatangi seorang ulama dan menceritakan apa yang baru dialaminya itu. "Itulah kekuatan sedekah," kata sang ulama. Di banyak hadis Nabi Muhammad SAW dinyatakan, sedekah memang bisa menolak bala dan menyembuhkan penyakit. Buku karya Faishal Ali Al-Bu'dani ini terdiri dari dua bagian: keutamaan sedekah dan pesan untuk orang-orang yang bersedekah. Bertabur pula ayat dan hadis tentang sedekah.
Dalam hadis riwayat Imam Bukhari dan Muslim dikisahkan bahwa Rasulullah SAW ditanya seorang sahabat, "Sedekah manakah yang besar pahalanya?" Rasul menjawab, "Kamu bersedekah pada saat kamu merasa sulit untuk mengeluarkannya, takut akan kefakiran, dan mengangan-angankan kekayaan. Janganlah ditunda-tunda hingga nyawa sampai tenggorokan."
Jangan ditunda, karena Allah SWT akan mengganti apa yang disedekahkan dengan jumlah perlipat-lipat. Tapi sedekah ada etikanya, jangan sampai tangan kiri melihatnya. Jika bersedekah, hindarilah untuk menceritakan kepada orang lain. Jangan sampai, niat investasi pahala, yang terjadi malah tekor!
Herry Mohammad
